Cerita Salah Satu Anak Yang Jadi Korban Pelecehan Seksual Kardinal Pell

Dan meski Pell bekerjasama dengan polisi sepanjang waktu, Sersan Smith mengatakan mereka juga menghadapi sikap arogan dari Kardinal tersebut.
"Sikap arogan yang diperlihatkan oleh mereka yang punya kedudukan tinggi dalam masyarakat. Ketika ketika seseorang dalam kedudukan tersebut, maka ada sikap arogansi yang ditunjukkannya. Dan dia tidak menutup-nutupinya ketika berhubungan dengan polisi." katanya lagi.

Keluarga korban dan polisi memuji keberanian korban untuk menceritakan apa yang dialami dan memberi kesaksian yang pada akhirnya membuat Kardinal Pell dinyatakan bersalah.
Korban tetap meminta identitasnya disembunyikan setelah keputusan bersalah.
"Dia patut mendapat ucapan selamat karena dia melakukan tugasnya dengan baik sehingga ceritanya dipercaya." kata Sersan Smith.
"Yang harus dilakukannya adalah menceritakan kebenaran, itu saja yang perlu dilakukan. Dan bagi juri untuk percaya dengan cerita itu, saya kira bagus sekali."
"Tidak seorang pun kebal hukum. Gereja Katolik tidak kebal hukum."
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia