Cerita Sedih Tentara Wanita Korut: Jadi Pemuas Komandan
jpnn.com, PYONGYANG - Hidup di Korea Utara memang berat. Tidak hanya rakyat jelata, tapi juga para tentara yang bertugas sebagai alat negara.
Yang lebih menderita lagi adalah para tentara wanita. Mereka diperlakukan sangat rendah. Hanya menjadi pemuas nafsu para komandannya.
Kisah ini diceritakan Lee So Yeon, salah seorang tentara wanita yang berkarier selama 10 tahun. Saat ini, dia sudah meninggalkan dunia militer karena berhasil kabur dari negara sendiri.
Namun, ingatan selama 10 tahun menjadi pasukan militer Korut tidak penah lepas dari benaknya.
”Kami menghindari berkeringat. Kasur kami terbuat dari jerami. Semua bau terserap kasur itu. Dan, bagi perempuan, itu adalah salah satu siksaan,” kenangnya.
Tidak hanya itu, sulitnya mendapatkan air juga membuat mereka akhirnya sulit melakukan aktivitas bersih-bersih secara baik.
”Karena tidak ada air panas, kami mendapatkan air dari selang yang dihubungkan ke sungai di pegunungan. Nanti, tidak hanya air yang datang. Kadang ada katak dan ular di dalam selang,” sambungnya.
Yang lebih menderita lagi adalah para tentara wanita. Mereka diperlakukan sangat rendah. Hanya menjadi pemuas nafsu para komandannya.
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer