Cerita Setya Novanto soal Jalani Ramadan di LP Sukamiskin
jpnn.com, JAKARTA - Terpidana korupsi kartu tanda penduduk berbasis elektronik (e-KTP) Setya Novanto menceritakan pengalamannya setelah dua pekan mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat. Mantan ketua DPR itu mengaku masih beradaptasi dengan narapidana lain di lapas khusus koruptor itu.
"Ya insyaallah kami beradaptasi dengan teman-teman yang sesama susah dan kami saling berbagi, berdoa tinggal di pesantren (lapas, red),” kata Novanto ketika ditemui di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat, Senin (21/5).
Novanto hadir di Pengadilan Tipikor Jakarta untuk menjadi saksi bagi dua persidangan. Yakni persidangan terhadap Fredrich Yunadi yang didakwa menghalangi penyidikan kasus korupsi, serta Anang Sugiana yang menjadi terdakwa perkara e-KTP.
Mantan ketua umum Partai Golkar itu juga menceritakan pengalamannya menjalani puasa Ramadan di penjara. "Puasa terus, sahur bersama-sama dengan teman-teman yang lain, kami saling berbagi untuk sahur makan sayur lodeh," tuturnya.
Novanto menambahkan, kehidupannya saat ini lebih mirip di pesantren. Berbuka puasa pun beramai-ramai dengan menyantap penganan jenis gorengan. "Gorengan yang ala di pesantren sana," sebutnya.(ce1/rdw/JPC)
Setya Novanto yang menjadi terpidana perkara korupsi e-KTP menceritakan pengalamannya menjalani puasa Ramadan di LP Sukamiskin, Bandung.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bekas Wali Kota Cimahi Ajay Priatna Bebas dari Lapas
- Bebas Bersyarat, Eks Menpora Imam Nahrawi Dikenakan Wajib Lapor
- Jokowi Tanggapi Pernyataan Eks Ketua KPK Agus Rahardjo soal Kasus Setnov
- Jokowi Mempertanyakan Maksud Pernyataan Agus Rahardjo
- Menduga Pernyataan Agus Rahardjo soal Perintah Jokowi di Kasus Setnov, Antara Kontroversi dan Agenda Politik
- Praktisi Hukum Sebut Pernyataan Agus Rahardjo Tendensius dan Bernuansa Politis