Cerita Si Cantik Mantan Mata-mata, Seks, Racun Ngeri
Yakni, Lee Han-young. Han-young dibunuh 15 Februari 1997. Lee yang membelot ke Korsel ditembak di depan rumahnya. Diduga, pelaku adalah agen intelijen Pyongyang. Mereka tak tertangkap.
Di Korut, para pembelot dari jajaran elit politik tahu bahwa mereka akan diburu dan dibunuh. Namun, pelaku biasanya merupakan agen profesional. Bukan seperti Doan dan Aisyah.
Profesor di Columbia University yang mendalami masalah Korea, Charles Amstrong, menyatakan bahwa sangat mungkin pelaku adalah pejabat rendah yang bekerja untuk kepentingan Jong-un.
Hal serupa diungkapkan kontributor website 38 North Michel Madden. ”Saya tidak yakin Jong-un memerintahkan pembunuhan atas kakaknya itu. Ada beberapa anggota elit politik (di Korut, Red) yang bisa melakukan hal seperti itu,” ujar Madden.
Orang-orang tersebut melakukannya agar mendapat sanjungan Kim Jong-un. Bisa juga sebaliknya, mereka ingin mengirimkan pesan kepada pemimpin 33 tahun itu.
Namun, tidak tertutup kemungkinan, Jong-nam dibunuh karena punya banyak utang di Makau maupun bermasalah dengan seseorang di Malaysia. Putra tertua Kim Jong-il itu memang senang berjudi dan bermain perempuan.
Yang jelas, bukti-bukti bahwa Korut berada di balik pembunuhan tersebut sangat kurang.
”Gagasan bahwa Pyongyang memerintahkan pembunuhan itu sejauh ini sangat lemah,” ujar Se-woong Koo, editor di Korea Expose. (Reuters/TheStarChosun/News/Hindustan Times/sha/c16/any)
Kasus pembunuhan Kim Jong-nam yang diduga melibatkan dua perempuan, sebenarnya tidak terlalu mengagetkan.
- Korut Pamer Rudal Balistik Anyar, Hulu Ledak Superbesar
- Korut Sebut Persekutuan Amerika-Jepang-Korsel Sudah Menyerupai NATO versi Asia
- Amerika Kecam Persahabatan Rusia & Korut yang Makin Erat
- Dijegal Alam, Serangan Balon Sampah Korut Gagal Mencapai Target
- Korut Bongkar Jalur Kereta Antar-Korea, Upaya Menghapus Sejarah?
- Balas Dendam, Korea Utara Kirim 720 Balon Isi Sampah ke Wilayah Korsel