Cerita Sukses Desa Cikosa di Kuningan Raih Juara di Ajang Nugraha Karya Desa BRILiaN

“Berangkat dari potensi pertanian, kita bekerja sama dengan Dinas Pertanian setempat untuk mengelola lahan. Kebetulan waktu itu kita dipercaya mengelola lahan hortikultura seluas 42,5 hektare. Setelah itu, dari Dinas Pertanian kita juga mendapat bantuan berupa pabrik untuk menggoreng bawang dan pabrik pengolahan padi," ungkap Saparudin.
Pabrik pengolahan padi ini juga sejalan dengan program untuk menciptakan ketahanan pangan dari pemerintah sehingga kebutuhan beras untuk warga bisa diproduksi sendiri hingga 6 ton per bulan di lumbung desa.
Pertanian bawang juga menjadi salah satu hasil bumi unggulan yang berhasil dikelola dengan baik oleh masyarakat setempat.
“Hasil dari tanaman bawang itu diolah menjadi bawang goreng yang kita kemas dengan menarik agar meningkatkan daya jual. Lalu dipasarkan ke toko-toko setempat, pasar, dan secara online. Untuk produk bawang goreng kami ini ada pilihan rasa, yaitu original, pedas dan udang sehingga berbeda dari bawang goreng kebanyakan,” lanjut Saparudin.
Hasil pertanian lain yang juga menjadi unggulan Desa Cikaso adalah budidaya jamur tiram.
Dikelola oleh kelompok usaha para petani yang juga di bawah naungan BUMDesa, hasil panen jamur tiram ini tidak hanya dipasarkan di wilayah Kuningan saja, tapi juga dikirim hingga ke kota lain seperti Brebes dan Jakarta.
Sejalan dengan mata pencaharian warga Desa Cikaso yang mayoritas hidup dari sektor pertanian, kebutuhan akan pupuk pertanian jadi hal yang sangat penting.
Peluang ini juga yang kemudian dimanfaatkan oleh kelompok petani dalam memproduksi pupuk hayati secara mandiri.
Simak cerita sukses esa Cikosa di Kuningan meraih juara di ajang Nugraha Karya Desa BRILiaN 2023
- Mentan Amran Bangun Kerja Sama dengan Yordania, Ketua GAN Yakin Sektor Pertanian RI Bakal Maju
- Ini yang Dilakukan Katy Perry Selama Wisata ke Luar Angkasa
- Kota Lama Jadi Primadona, Libur Lebaran 2025 Dongkrak Wisata Semarang
- Wujudkan Satu Data Pertanian di Kabupaten Sukabumi, Kementan dan BPS Bersinergi
- Perlu Terapkan Konsep Wisata Ramah Lingkungan di Kawasan Danau Toba
- Panen Raya 2025, Serapan Gabah Naik 2.000 Persen