Cerita Tenaga Medis RSPI Sulianti Saroso Merawat Pasien Covid-19
jpnn.com, JAKARTA - Nurdiansyah, perawat Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso (RSPI SS) menyampaikan harapannya kepada masyarakat untuk melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB agar dapat menekan angka kasus positif COVID-19 di Tanah Air.
"Kita sangat berharap kepada masyarakat untuk sama-sama melakukan PSBB melakukan anjuran-anjuran pemerintah, angka-angka ini sudah meningkat," kata Nurdiansyah di Gedung Graha BNPB Jakarta, Minggu (19/4).
Perawat yang sudah 1,5 tahun bekerja di RSPI SS ini menceritakan suka duka merawat pasien COVID-19 sejak awal Maret 2020.
Menurut dia, butuh waktu satu jam bagi seorang perawat untuk menangani satu orang pasien COVID-19 yang menjalani perawatan di rumah sakit rujukan.
Dalam memberikan perawatan, paramedis menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap dari atas sampai bawah tertutup. Menggunakan sepatu boot, baju 'covel all', google, masker N95, visor dan baju perawat khusus.
Perawat tidak hanya memperhatikan secara rutin kondisi kesehatan, baik kebutuhan obatnya, hingga perawatan medis pasien, tetapi juga memotivasi pasien.
Motivasi dilakukan untuk menguatkan mentalitas pasien agar imunitas pasien kuat dengan cara memegang tangan pasien ketika mengalami sesak yang bertujuan memberikan penguatan.
"Teman saya pernah sampai empat jam, karena memang ada pasien yang masih tidak berani untuk kita keluar," kata Nurdiansyah yang sudah sebulan tidak bertemu orang tuannya.
Perawat yang sudah 1,5 tahun bekerja di RSPI SS ini menceritakan suka duka merawat pasien COVID-19 sejak awal Maret 2020.
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Soal Pelarangan Hijab di RS Medistra, Pengamat Kebijakan Publik Singgung Opsi Gugatan Hukum
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19
- Jilbab IKN