Cerita Tito Karnavian tentang Istrinya Menangis
jpnn.com - JAKARTA - Komisi III DPR mengunjungi keluarga calon Kapolri Komjen Tito Karnavian kemarin (22/6). Sejumlah pertanyaan diajukan anggota dewan kepada Tito dan juga istrinya, Tri Suswati.
Antara lain anggota Komisi III fraksi PKS Aboe Bakar Alhabsyi, yang ingin mengetahui bagaimana tanggapan Tri Suswati saat tahu suaminya menjadi calon Kapolri. ”Ibu ini akan menjadi istri Kapolri, tentunya semua ingin mengetahui bagaimana kesiapannya,” ujarnya.
Istri Tito menjawab bahwa dirinya sangat kaget mendapatkan amanah tersebut. Padahal, sebenarnya saat suaminya berdinas di BNPT itu menjadi momentum bulan madu.
”Kan agak longgar, jadi bisa menghabiskan waktu bersama. Tapi, ternyata malah sekarang menjadi calon Kapolri,” ujarnya.
Tito menambahkan, istrinya itu bahkan sempat menangis saat mengetahui suaminya diajukan menjadi Kapolri. Hal itu dikarenakan tidak menjabat Kapolri itu cukup berat. ”Saya kasih tahu, eh menangis,” tuturnya.
Istri Tito langsung menyaut, dia menuturkan, kalau dulunya Tito pernah menjadi Sekretaris Pribadi Kapolri. Karena pengalaman itu pula, Tri mengetahui bagaimana beratnya tanggung jawab seorang Kapolri. ”Ya, saya mengetahui bagaimana kerjanya yang harus menanggung semua,” jelasnya.
Istri Tito juga berupaya untuk menghindarkan suaminya dari kemungkinan untuk korupsi. Caranya, dengan hidup secara sederhana.
”Kalau saya, hidup itu sesuai fungsinya. Kalau bisa naik mobil biasa, buat apa pakai yang mewah. Yang penting sampai ke lokasi. Saya juga sering pakai Gojek lho untuk bepergian. Biar gak kena macet,” celetuknya.
JAKARTA - Komisi III DPR mengunjungi keluarga calon Kapolri Komjen Tito Karnavian kemarin (22/6). Sejumlah pertanyaan diajukan anggota
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan