Cerita Tulus, Dari Proses Menciptakan Lagu Hingga Teman Hidup
jpnn.com - PENIKMAT musik di Tanah Air mungkin pernah mendengar lagu ciptaan Muhammad Tulus Rusydi seperti Gajah, Teman Hidup, dan Jangan Cintai Aku Apa Adanya. Namun mungkin tidak semua orang tahu bagaimana proses penyanyi kelahiran Bukittinggi, Sumatera Barat itu menciptakan sebuah lagu....
=====
Andrian Gilang, Jakarta
=====
Bagi Tulus, musik adalah wadah untuknya berekspresi dan mengungkapkan apa yang sedang dirasakan. Dalam menciptakn lagu, Tulus memulainya dengan sebuah esai. Soal inspirasi, bisa berasal dari banyak hal.
“Hampir semua lagu saya mulai dengan membuat esai dulu. Kadang ceritanya berupa khayalan, kadang cerita yang saya tahu dari orang di
sekeliling saya, kadang juga cerita saya sendiri,” tutur Tulus, dalam percakapan ringan dengan JPNN.com, Senin (10/11).
Proses untuk membuat suatu lagu, sambung Tulus, bisa berlangsung cepat atau lama. “Ada lagu yang saya tulis dan baru rampung lama, bahkan ada yang saya buat hanya dalam waktu 15 menit. Lagi-lagi semuanya tidak bisa dipastikan,” ucapnya.
Tulus saat ini sudah menelurkan dua buah album. Pertama album selftitled, kemudian album kedua yang diberi judul Gajah. Dari semua lagu yang diciptakannya, pria kelahiran 20 Agustus 1987 itu menyebut Teman Hidup sebagai salah satu lagu yang berkesan untuknya.
“Semuanya sama berkesan untuk saya. Tapi, mungkin salah satunya adalah lagu Teman Hidup. Karena saya menciptakan lagu tersebut untuk dua wanita terpenting di hidup saya, yaitu ibu dan kakak perempuan saya,” katanya.
Sebagai seorang penyanyi, Tulus juga memiliki sosok yang menjadi panutannya dalam bermusik. Ia mengaku sangat mengagumi almarhum
Chrisye. “Kalau sosok yang menginspirasi saya dalam bermusik, sangat banyak dan beragam, karena saya banyak mendengarkan referensi musik. Tapi, saya sangat mengagumi konsistensi karya musik almarhum Chrisye,” ungkapnya.
PENIKMAT musik di Tanah Air mungkin pernah mendengar lagu ciptaan Muhammad Tulus Rusydi seperti Gajah, Teman Hidup, dan Jangan Cintai Aku Apa
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara