Cerita WNI di Negara-negara yang Menerapkan Lockdown, Silakan Bandingkan

jpnn.com - Sejumlah negara menerapkan lockdown baik keseluruhan atau sebagian sebagai langkah untuk membendung penyebaran virus corona jenis baru atau COVID-19.
Segala tantangan dan kerepotan dampak lockdown dialami juga oleh warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di beberapa negara di Eropa.
Hesti Aryani, misalnya, bercerita bahwa dirinya harus mengantre dan menjaga jarak 2 meter dengan orang lain sebelum memasuki sebuah swalayan di Kota Zurich, Swiss, untuk membeli bahan pangan dan kebutuhan sehari-hari.
“Karena dibatasi tidak boleh lebih dari 50 orang di dalam gedung swalayan dalam satu waktu. Jadi kami harus antre untuk membersihkan tangan dahulu menggunakan sanitizer, baru boleh masuk,” kata Hesti kepada ANTARA.
Di Zurich, hanya apotek, kantor pos, pom bensin, pasar swalayan yang boleh buka. Pasar swalayan pun hanya melayani penjualan bahan makanan serta kebutuhan sehari-hari seperti sabun.
“Stok barang-barang penting seperti sabun dan hand sanitizer yang dua minggu lalu sempat habis karena orang-orang panic buying, sekarang sudah normal. Stok sudah tersedia kembali,” ujar Hesti.
Saat akan membayar barang-barang belanjaan di kasir, pengunjung juga wajib menjaga jarak 2 meter dengan pengunjung lainnya dan sebelum meninggalkan swalayan pengunjung juga harus kembali membersihkan tangan menggunakan sanitizer.
Sejak pemerintah Swiss menetapkan pembatasan sosial s awal Maret lalu, kegiatan di ruang-ruang publik terhenti. Warga dianjurkan bekerja dari rumah, kegiatan sekolah dan perkuliahan dilanjutkan secara daring.
Sejumlah WNI bercerita pengalamannya tinggal di negara yang menerapkan lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona, COVID-19
- Presiden Macron: Serangan Israel di Beirut Tak Dapat Diterima
- Bus Rombongan Umrah Kecelakaan di Saudi, 6 WNI Wafat
- Prancis Apresiasi Polres Tanjung Priok Tangkap Pelaku Pembegalan Warganya
- Fasilitasi WNI yang Ingin Magang ke Jepang, BNI Gandeng Serbaindo Edutechno
- Akademisi: Sebagian WNI di Suriah Layak Mendapat Kesempatan Kedua
- Trump & Zelenskyy Bertengkar, Prancis: Persatuan Barat Telah Hancur