Cerita WNI Mantan Sandera Abu Sayyaf, Ditendang..Diancam..Ngeri
jpnn.com - JAKARTA - Empat warga negara Indonesia yang disandera kelompok militan Abu Sayyaf akhirnya bebas, Kamis (12/5) kemarin. Pada Jumat (13/5), Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) resmi menyerahkan mereka ke keluarga masing-masing.
Wajah bahagia bercampur duka tampak menghiasi mimik muka di antara para bekas sandera dan keluarga.
Namun, di balik berita bahagia itu, Samsir salah satu ABK mengaku tidak akan melupakan kejadian tersebut. Dia pun hingga saat ini masih tidak percaya bisa bebas dan berkumpul dengan keluarganya kembali.
Betapa tidak, saat disandera kelompok Abu Sayyaf, ia sudah menyerahkan hidupnya kepada Sang Khalik. Sebab, sering kali kelompok Abu Sayyaf mengancam akan membunuh empat ABK jika pemerintah Indonesia tidak membayar tebusan.
"Ada ancaman, kalau tebusan tidak dituruti, kami dikasih lihat video akan seperti ini. (Isi videonya) digorok," ucap dia dengan suara tersendak.
Menurutnya, isi video itu adalah korban-korban terdahulu yang tidak ditebus oleh negaranya. Hal serupa akan terjadi kepada empat ABK jika uang tebusan tidak diberikan.
Selain itu, hal yang membuat Samsir dan rekannya pasrah adalah seringnya para penyandera memperlakukan mereka dengan kasar. "Kami terima kekerasan misal karena terlambat jalan terus ditendang. Yang ngawal sekitar 20 lebih nodong senjata," pungkasnya. (mg4/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemendagri Apresiasi Kinerja Pj Gubernur Sumut, Luar Biasa
- 5 Berita Terpopuler: Pernyataan BKN Keluar, Kepastian Besaran Gaji PPPK Paruh Waktu Ada tetapi Tanpa Tunjangan, Waduh
- Gaji PPPK Paruh Waktu Rp 3,8 Juta, Jam Kerja Part Time Belum Jelas
- Peradi Masih jadi Pilihan Utama Calon Advokat Untuk Ikuti PKPA
- Masjid Indonesia Pertama di Yokohama Jepang Resmi Dibangun
- KAI Properti Dukung Pelestarian Lingkungan Melalui Aksi Tanam Pohon