Cerita Yeti yang Sukses Kembangkan Bisnis Toko Sembako Seusai dapat Akses ke Platform Ini
Selama lebih dari 10 tahun, Yeti terus mengembangkan bisnisnya hingga memiliki tujuh kios pada 2020.
Namun, tiba-tiba pandemi Covid-19 melanda dunia. Dia pun kehilangan sejumlah tokonya karena tidak ada pemasukan.
"Kehilangan empat toko dan toko-toko yang tersisa hampir tidak bisa bertahan. Saya perlu menjaga rak-rak tetap terisi, tetapi tidak ada uang," tuturnya.
Pada saat krisis itu, Yeti pun diperkenalkan pada platform peminjaman online oleh grosirnya.
Dia mengaku memiliki pendekatan unik dalam peminjaman online.
Mereka tidak meminjamkan uang, melainkan memberikan peminjaman inventaris.
"Jadi, bukan uang, melainkan barang. Model ini memungkinkan saya untuk memperoleh inventaris langsung dari grosir saya tanpa harus mengambil pinjaman tradisional," kata dia.
"Saya akan melunasi pinjaman setelah inventaris terjual. Prosesnya sangat sederhana dan mudah, yang memungkinkan saya tetap fokus pada toko saya," sambung Yeti.
Pemilik Toko Mulia Grosir Yeti menceritakan bagaimana peran penting platform ini dalam mendukung pertumbuhan bisnis tokonya itu.
- OJK: Hadirnya PP 47/2024 Berdampak Positif Bagi Keberlangsungan UMKM ke Depan
- Peruri dan BPR Percepat Layanan Keuangan Digital bagi UMKM
- Sebanyak 90 Ribu Pengunjung Hadiri SIAL Interfood 2024
- Ini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Naik Kelas di Pasuruan, Tanjungpinang, dan Jambi
- Pengusaha Kecil Pasti Girang, Kementerian UMKM Bakal Sebar Kartu Usaha
- Garudafood Dorong Ekonomi Inklusif, Berdayakan UMKM