Ceritalah, Terus Berlanjut!
Jumat, 01 Maret 2013 – 18:27 WIB

Ceritalah, Terus Berlanjut!
Ketika saya menginjakkan kaki di Kota Belud yang berada di ujung utara Sabah, saya menemukan pasar tua. Dalam bahasa Sabah pasar tua disebut juga “tamu”, ia telah menyisakan pengenalan yang kaya akan sejarah dari keberagaman etnis di Sabah; Dusun, Iranun, Bajau, Bugis dan Orang Sungai.
Di “tamu”, saya menginjakkan kaki dari kios ke kios, dan mencoba berbagai makanan yang dijajakan. Sampai akhirnya saya hampir dibuat pingsan setelah mencoba mengunyah tembakau seukuran ibu jari yang ditawarkan oleh seorang pedagang tua dari etnis Dusun!
Akhirnya, setelah menempuh beberapa puluh kilometer keluar dari Sibu negara bagian Sarawak, dengan pakaian sewajarnya orang menempuh perjalanan darat yang cukup lama, saya duduk di beranda yang beratap di sebuah rumah panjang dengan 35 pintu yang luar biasa menakjubkan. Matahari perlahan-lahan mulai terbenam.
Bayang-bayang benda mulai memanjang, saya kemudian tersadar bahwa masyarakat di sini hidup tanpa adanya infrastruktur yang memadai. Jalanan aspal, sumber air yang berlimpah dan aliran listrik justru tidak ada. Malam menjadi benar-benar gelap dan primordial. Di bagian Sarawak, masa lalu menjadi dominan. Tidak ada hari ini ataupun hari esok karena seluruh pemuda di sini berbondong-bondong ke kota untuk mengadu nasib.