Cermin dari De Soto dan Yunus (1)
Sabtu, 30 Januari 2010 – 04:52 WIB
Indonesia itu ironi. Bagian terbesar dari wilayahnya adalah lautan. Sehingga lebih tepat jika dinamai sebagai negeri lautan yang berpulau-pulau. Bukan negeri kepulauan. Tragisnya, laut dianggap sebagai pemisah antarpulau. Padahal mestinya adalah penghubung, seperti kata Pramoedya Ananta Toer.
Baca Juga:
Tak heran jika kekuatan TNI AD lebih kuat dibanding TNI-AL. Jangan kaget jika illegal fishing pun merajalela. Yales Veva Jaya Mahe, tinggal kenangan belaka.
***
Tapi bukankah kita negeri petani? Jika merunut teori-teori comparative advantage dari David Ricardo, diyakini bahwa Indonesia yang memiliki sumber daya alam yang luas dan kaya akan lebih sukses jika fokus kepada sektor pertanian.
Sementara AS dan Jepang cocok untuk industri mobil, karena keunggulan tekonologi dan knowledge. Ternyata teori itu dibantah oleh Paul Krugman, kolumnis New York Times, peraih Nobel Ekonomi 2008.