Cerpenis Kurnia Effendi: Menulis Cerita Pendek Itu Mudah

Cerpenis Kurnia Effendi: Menulis Cerita Pendek Itu Mudah
Cerpenis Kurnia Effendi dan penulis biografi Alberthiene Endah bersama peserta workshop bertajuk program “Piknik Kata-kata” yang digelar Perkumpulan Penulis Alinea bekerja sama dengan Perpustakaan Baca di Tebet, Jakarta, Senin (11/4/2022). Foto: Perkumpulan Penulis ALINEA

Artinya, pembaca dengan cepat bisa mencerna isi cerita di dalam cerpen. Jadi, dalam cerpen sebaiknya memang hanya ada satu batang cerita.

Untuk memantik diskusi, KEF yang menulis cerpen mulai 1978, sampai hari ini, memaparkan sejumlah teori penulisan cerpen yang diberi label, “Penulisan Kreatif”.

Penjelasannya mulai dari tema, alur cerita, latar, teknik atau sudut pandang dan bagaimana mengolah konflik dalam cerita, mudah dipahami peserta.

“Membangun konflik dalam cerpen itu penting. Bagaimana tokoh yang ada dalam cerita saling berselisih. Konflik yang paling menarik tentunya yang mengandung ironi. bagaimana endingnya, ya terserah penulis,” kata KEF yang lulusan ITB Bandung ini. 

Wadah Berhimpun 

Sementara itu, Alberthiene Endah mengaku sangat senang dengan terselenggaranya acara “Piknik Kata-kata” melalui workshop penulisan cerpen ini.

“Wah ini luar biasa. Banyak penulis yang hadir di sini, juga peserta dari daerah yang dapat mengikuti via zoom. Ini awal yang baik bagi perkumpulan ALINEA untuk terus merealisasikan program-program,” kata Alberthiene.

Sedangkan dari Presidium ALINEA yang hadir  antara lain Putu Fajar Arcana, Imelda Akmal, dan Mardiyah Chamim.

Cerpenis Kurnia Effendi mengatakan menulis fiksi, apakah cerita pendek (cerpen), novel, dan jenis tulisan lainnya, sebenarnya mudah untuk dilakukan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News