Cespleng ke Ayah setelah 15 Kali Uji Coba
Kamis, 23 Januari 2014 – 06:22 WIB
Baru sekitar 2008, saat duduk di kelas VIII SMP, Gita punya pemikiran di luar kelaziman. Menurut dia, banyak hal di dunia yang kadang bisa diatasi bahan yang bertolak belakang. Dalam dunia medis, misalnya, menurut Gita, penyakit polio dapat diatasi dengan vaksin yang didapatkan dari penyakit polio sendiri.
Begitu pula penanganan pada orang yang digigit ular, pada pengobatan tradisional malah diberi penawar dari racun ular. "Dari situ saya coba riset olahan tebu yang justru bahan baku utama gula," ungkap gadis kelahiran 2 Juli 1994 itu. Akhirnya, dibuatlah Kolagit dengan bahan dasar tebu yang dicampur beberapa bahan herbal yang racikannya dirahasiakan Gita.
Gita merahasiakan ramuannya itu bukan tanpa alasan. Dia tampaknya trauma penelitiannya dibajak orang. Setidaknya, pengalaman tersebut sempat dia alami. Apalagi, hingga kini Gita masih kesulitan untuk mematenkan obat temuannya itu karena terkendala syarat dan birokrasi yang mbulet. "Dulu banyak kok orang yang saya beri resepnya untuk bikin sendiri. Tapi, mereka kurang bisa meraciknya sehingga akhirnya tetap pesan," ungkapnya.
Gita dan ibunya mengaku tidak semata-mata mengomersialkan temuan tersebut. Obat berbentuk serbuk itu selama ini memang dijual seharga Rp 150 ribu untuk ukuran 800 gram. Namun, harga tersebut tidak paten. Gita mengaku ingin sekali bisa membantu penderita-penderita diabetes, terutama yang tidak mampu. "Saya ingin obat ini bisa bermanfaat untuk semua orang. Sebab, saya telah merasakan bagaimana rasanya punya keluarga yang terkena diabetes. Kalau ada orang yang memang membutuhkan, hubungi saya saja. Saya siap membantu mereka yang tidak mampu, kalau perlu saya gratiskan," tegasnya.
Kegemaran mengamati tanaman sejak kecil membuat Gita Adinda Nasution hobi meramu obat-obat herbal. Salah satu karya fenomenal dia adalah obat diabetes
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408