Cetak 5 Ribu Pemuda Duta Budaya
Cegah Konflik Masyarakat yang Marak
Sabtu, 03 November 2012 – 09:03 WIB
Wiendu menjelaskan jika urusan pelestarian kebudayaan ini tidak hanya berbentuk pelestarian kesenian dan benda-benda warisan sejarah saja. Tetapi yang tidak kalah penting juga pelestarian perilaku yang menjadi budaya Indonesia. Seperti gotong royong dan solidaritas.
Baca Juga:
Jika semua lapisan usia masyarakat bersatu melestarikan perilaku warisan budaya Indonesia ini, bisa menekan potensi-potensi penyimpangan yang sekarang terus marak. Sebut saja soal konflik masyarakat di sejumlah daerah yang baru-baru ini seakan muncul bergantian dari satu daerah ke daerah lainnya.
Selain itu juga jika perilaku gotong royong dan solidaritas bisa dilestarikan juga bisa menekan potensi tawuran pelajar. Bahkan lebih dari itu, upaya ini bisa menekan regenerasi penjahat tingkat tinggi. Seperti koruptor dan teroris.
Wiendu lantas mengatakan jika pencetakan pemuda duta budaya ini disesuaikan dengan sifat pemuda. "Kami menghindari kesan formal dan kaku. Jadi nanti tidak ada SK-SK-an," katanya. Meski begitu dia optimis para pemuda ini tetap semangat menjadi agen perubahan di daerah masing-masing. (wan)
JAKARTA - Maraknya konflik masyarakat yang muncul belakangan ini, disinyalir menjadi gejala mulai lunturnya pelestarian perilaku yang menjadi budaya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Indonesia Punya 106 Ribu Apoteker, 60 Persennya Terkonsentrasi di Jawa
- Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Wilayah Ini, BMKG Imbau Masyarakat Waspada
- Ruang Amal Indonesia dan ZIS Indosat Segera Buka Program Amal Vokasi di KITB
- Said PDIP: Ibu Megawati Memang Tulus Bilang Terima Kasih kepada Prabowo, MPR, dan Rakyat
- Kuasa Hukum Tepis Isu Miring Terkait Eks Dubes RI untuk Nigeria Usra Hendra Harahap
- RI 36 Berulah di Jalan, Nusron Wahid Sindir Netizen yang Salah Sasaran