Cetak Generasi Emas, Pemerintah Harus Memperhatikan PAUD
jpnn.com, MEDAN - Wakil Ketua DPD RI Darmayanti Lubis menganggap pendidikan usia dini sangat dibutuhkan dalam membangun generasi yang berkarakter. Keberadaan pendidikan anak usia dini (PAUD) di Indonesia merupakan titik awal yang baik dalam melahirkan generasi emas di masa yang akan datang.
Untuk mewujudkan hal tersebut, menurut Darmayanti, seorang anak harus diberikan pendidikan sejak usia dini oleh tenaga pendidik yang juga berkualitas.
“Kami dari DPD sudah mencanangkan gerakan generasi emas di tahun 2045,” ucap Darmayanti saat membuka seminar internasional bertema ‘Internasional Best Practice in Early Childhood Education’ di Aula Martabe Gedung Raja Inal Medan, Sabtu (17/3).
Senator asal Sumatera Utara itu berharap pada tahun 2045 bertepatan dengan 100 tahun kemerdekaan Indonesia akan mendapatkan generasi emas, Anak-anak mempunyai karakter kebangsaan.
Karena itu, dia berharap guru-guru PAUD berperan penting dalam mendidik anak-anak untuk menjadi generasi emas.
Menurutnya, di bidang pendidikan, DPD RI bertugas untuk melakukan pengawasan apakan pendidikan karakter sudah diberikan kepada anak-anak. Ia menegaskan pendidikan karakter harus dilakukan sejak dini, salah satunya melalui PAUD.
Pendidikan karakter juga dianggap sebagai bekal atas pengaruh-pengaruh negatif dari lingkungan terhadap seorang anak, seperti narkoba, perlaku bullying, ataupun kekerasan.
Ketua Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Sumatera Utara, Aminah Yunus Rasyid, menganggap guru PAUD mempunyai peranan penting dalam mencetak generasi masa depan yang bersaing. Tetapi dirinya menyayangkan guru-guru PAUD masih dipandang sebelah mata.
Selain itu, kesejahteraan guru PAUD masih belum diperhatikan oleh pemerintah. Padahal mereka dituntut untuk selalu meningkatkan kompetensinya untuk menghasilkan generasi muda yang cerdas.
“Kami berharap agar guru-guru PAUD lebih diperhatikan. Bagaimana kami dapat meningkatkan kompetensi, kalau kesejahteraan kami saja masih kurang diperhatikan,” tegasnya.
Menanggapi hal tersebut, Darmayanti Lubis akan memperjuangkan guru-guru PAUD melalui DPD RI. Darmayanti mengakui keberadaan guru PAUD masih belum diatur jelas dalam undang-undang.
Para pendidik PAUD belum dianggap sebagai guru meski diharuskan untuk memiliki kompetensi yang sama. Meskipun saat ini sudah mulai terdapat perhatian pemerintah terhadap keberadaan guru PAUD, Darmayanti Lubis berharap agar kedepan nasib guru PAUD lebih diperhatikan lagi termasuk peningkatan kompetensi dalam mencetak generasi emas Indonesia.
“Guru PAUD harusnya sudah masuk dalam institusi pendidikan. Kami akan berjuang untuk itu. Jangan khawatir ini akan saya tampung dan akan saya perjuangkan. Kami di DPD akan memanggil menteri terkait,” ucap Darmayanti.(fri/jpnn)
Menurut Darmayanti, seorang anak harus diberikan pendidikan sejak usia dini oleh tenaga pendidik yang juga berkualitas.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Makan Bergizi Gratis Dimulai Januari 2025, Wamensos Agus Jabo Beri Penjelasan
- Senator Filep Wamafma Mengapresiasi Kemendikbud Tetap Jalankan Program Beasiswa PIP dan KIP Kuliah
- Anggota DPD RI Lia Istifhama Mengapresiasi Kejagung Tindak Tiga Hakim Terduga Terima Suap
- Dukung Indonesia Gabung BRICS, Sultan: Ekonomi Indonesia Perlu Tumbuh 8 persen
- Ketua DPD RI Usulkan Lemhanas Memproduksi Film Bertema Cinta Tanah Air dan Patriotisme
- Filep Wamafma: Komite III DPD RI Siap Berkolaborasi dengan Pemerintah untuk Entaskan Kemiskinan Ekstrem