Cetak Surat Suara Molor, KPU Validasi Lagi
Rabu, 04 Februari 2009 – 10:54 WIB

Cetak Surat Suara Molor, KPU Validasi Lagi
JAKARTA – Hampir semua agenda KPU molor. Yang terbaru, produksi surat suara diputuskan baru dimulai 7 Februari. Molor dari rencana sebelumnya 3 Februari. Itu hasil kesepakatan rekanan pemenang tender surat suara bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary mengatakan, produksi itu mundur karena KPU melakukan validasi sekali lagi atas surat suara di seluruh tingkatan. Validasi yang dilakukan pada Kamis (29/1) hingga Minggu (1/2) ternyata belum cukup. "Kami khawatir masih ada nama calon legislator yang keliru," ujar Hafiz setelah pertemuan dengan seluruh konsorsium pemenang tender surat suara di Jakarta Selasa (3/2).
Baca Juga:
Menurut Hafiz, validasi yang terakhir nanti berbeda dengan validasi sebelumnya. KPU telah meminta rekanan untuk mencetak satu contoh surat suara. Jika print out (cetakan) surat suara validasi sebelumnya dicetak kecil, kali ini contohnya akan dicetak dengan ukuran asli.
Selanjutnya, KPU bersama seluruh KPU provinsi dan kabupaten-kota akan memeriksa sekali lagi hasil print out awal tersebut. ’’Yang sudah benar bisa lanjut dengan membuat filmnya, yang ternyata masih keliru tinggal berpedoman dengan koreksi dari masing-masing KPU,’’ jelasnya.
JAKARTA – Hampir semua agenda KPU molor. Yang terbaru, produksi surat suara diputuskan baru dimulai 7 Februari. Molor dari rencana sebelumnya
BERITA TERKAIT
- Setelah Pelantikan Kepala Daerah, Sultan Wacanakan Gubernur Dipilih Secara Tidak Langsung, Simak Penjelasannya
- Hasto Ditahan KPK, Said Tegaskan tidak Ada Pergantian Sekjen PDIP
- Begini Kalimat Masinton Tanggapi Instruksi Megawati soal Retret, Mantap!
- IPW Menilai Lirik Lagu Band Sukatani Bikin Panas Telinga Polisi
- Kedepan, Instruksi Megawati Bisa Diarahkan ke Kader PDIP di Legislatif
- Program Remaja Bernegara Bentuk Tanggung Jawab Parpol untuk Regenerasi Dunia Politik