Cetro: Pemerintah Tak Berkaca Pada Masa Lalu
Jumat, 04 November 2011 – 16:23 WIB
JAKARTA - Direktur Eksekutif Central for Electoral Reform (Cetro), Hadar Gumay mengatakan keinginan Pemerintah untuk mengembalikan mekanisme Pemilihan Gubernur dari secara langsung ke Pemilihan oleh Dewan perwakiln Rakyat Daerah (DPRD) tidak bisa dibenarkan. Menurutnya, pengalihan itu bukan menyelesaikan masalah Pilkada, tetapi yang harus dipikirkan bagaimana menyelesaikan masalah pelanggaran Pilkada yang sudah ada dalam proses penyelenggaraan saat ini. Menurutnya, pemerintah harusnya melibatkan masyarakat dalam kehidupan Demokrasi. Sebab, bila rakyat dipisahkan akan berdampak pada keterbelakangan pengetahuan dalam dunia politik. Parahnya, masyarakat akan menjadi boneka oleh DPRD.
"Dicari penyelesaian masalahnya, bukan menghindari masalah dengan mencari masalah baru," kata Chaidar saat ditemui di Gedung MK, Jakarta, Jumat (4/11).
Baca Juga:
Dikatakannya, Indonesia merupakan negara demokrasi yang berkedaulatan rakyat. Mengingat pengalaman sebelumnya, saat Pilgub masih dilakukan oleh DPRD, politik uang tetap saja terjadi dan itu sangat menyakiti masyarakat. "Kita gampang melupakan persoalan yang lalu, karena money politic di DPRD waktu itu sangat besar," ujarnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Direktur Eksekutif Central for Electoral Reform (Cetro), Hadar Gumay mengatakan keinginan Pemerintah untuk mengembalikan mekanisme Pemilihan
BERITA TERKAIT
- Hasto Masih Melaksanakan Tugas Kesekjenan Sebelum KPK Mengumumkan Status Tersangka
- Soal PPN 12 Persen, Saleh PAN: Jangan Saling Menyalahkan
- Sejalan dengan Gerindra, Gemura Dukung Kenaikan PPN 12%
- Rustini Muhaimin Membantu Korban Kebakaran Kemayoran
- Gubernur Jabar Terpilih Dedi Tak Akan Bentuk Tim Transisi Jelang Kepemimpinannya
- Said PDIP Dukung Pemberlakuan PPN 12 Persen Demi Bantu Program Kerakyatan