Cewek Adik Kim Jong-un Sudah Tebar Ancaman, Warning untuk Korea Selatan
jpnn.com, PYONGYANG - Tokoh berpengaruh di Korea Utara (Korut) Kim Yo Jong melontarkan ancaman kepada Korea Selatan.
Wanita yang juga adik Pemimpin Tertinggi Korut Kim Jong-un itu mengancam akan menggunakan kekuatan militer guna menyerang negara tetangganya.
Yo Jong menggambarkan Korsel sebagai musuh. Menurutnya, Korsel akan segera melihat keruntuhan kantor penghubung antara dua Korea yang ada di perbatasan negara bertetangga itu.
“Dengan menggunakan kewenanganku yang disahkan Pemimpin Tertinggi, partai dan negara kami, saya memberikan sebuah instruksi kepada departemen yang berurusan dengan musuh untuk melakukan tindakan tegas,” ujar Yo Jong sebagaimana diberitakan Korean Central News Agency (KCNA) yang menjadi corong Pemerintah Korut.
Ancaman itu sebagai respons atas maraknya pamflet anti-Korut yang masuk ke negeri tertutup tersebut. Menurut Yo Jong, militer Korut akan segera menentukan cara membalas para aktivis anti-Korut yang menyebar propaganda kepada warga negeri komunis tersebut.
Yo Jong menegaskan, jika dia membeber rencananya, pihak berwenang Korsel bakal cemas. “Hak untuk melakukan tindakan selanjutnya terhadap musuh akan dipercayakan kepada Panglima Angkatan Bersenjata kami,” katanya.
Perempuan yang diyakini baru berusia 32 tahun itu menambahkan, Angkatan Bersenjata Korut akan menentukan langkah untuk mengerem kebencian rakyat. “Saya percaya itu,” katanya.
Yo Jong bukanlah figur sembarangan di Korut. Dia adalah petinggi di Komite Sentral Partai Buruh Korea yang saat ini berkuasa.
Kim Yo Jong yang juga adik Pemimpin Tertinggi Korut Kom Jong-un mengancam akan menggunakan kekuatan militer guna menyerang Korsel.
- Geledah Kantor Presiden, Polisi Korsel Cari Bukti Pengkhianatan
- Mantan Menhan Ini Mencoba Bunuh Diri
- Korsel Memanas, Presiden Yoon Suk Yeol Dicekal Anak Buahnya Sendiri
- Otak di Balik Darurat Militer, Eks Menhan Korsel Terancam Berurusan dengan Hukum
- Kemlu RI Pastikan WNI di Korsel Tidak Perlu Dievakuasi
- Darurat Militer Gagal, Presiden Korsel Hadapi Pembalasan Oposisi