Chairuman Dekati PDIP
Rabu, 21 Maret 2012 – 08:53 WIB
Dengan alasan PDIP tak bisa sendirian mengusung calon, Yasonna berharap, kandidat cagub yang mendekati PDIP, sekalian saja menyodorkan nama yang akan menjadi pasangannya. "Dari sekarang setiap tokoh yang mau maju (dan mendekati PDIP, red), harus juga sebut siapa partnernya," kata Yasonna, yang selalu terlibat dalam pembahasan paket RUU politik di DPR.
Yasonna mengatakan, proses panjang pencalonan bisa saja berubah mendekati tenggat jam terakhir pendaftaran ke KPU Daerah. Begitu pun nanti calon yang akan diusung PDIP. Bisa saja, tiba-tiba muncul nama yang sebelumnya tidak diperhitungkan dalam bursa.
"Itu strategi, membaca siapa lawan dan siapa yang kiranya calon dari kita yang bisa mengalahkannya," ucap Yasonna. Dia memberi contoh sikap DPP PKS di pilgub DKI Jakarta, yang di jam-jam terakhir pendaftaran, tiba-tiba mengusung mantan Presiden PKS Hidayat Nur Wahid. Padahal, sebelumnya yang dielus-elus PKS adalah Triwisaksana.
"Hidayat Nur Wahid harus turun gunung karena dia yang dianggap populer di Jakarta," ujar Yasonna.
JAKARTA - Diam-diam, pergerakan para tokoh yang mengincar kursi Sumut 1 sudah gencar dilakukan. Lobi untuk mendapatkan perahu partai pengusung juga
BERITA TERKAIT
- Ridwan Kamil dan Istrinya Nyoblos Pilkada di Bandung
- Prananda Prabowo dan Pramono Dampingi Megawati Mencoblos di Kebagusan
- Pastikan Pilkada Berjalan Aman, Irjen Iqbal Patroli ke 4 Kabupaten
- Calon Gubernur Sumsel Herman Deru Nyoblos di TPS 27
- Pitoeng & Sukarelawan Bikin Satgas demi RIDO, Tampung Laporan Kecurangan Pilgub Jakarta
- Pram Berharap Pilkada Jakarta Bisa Satu Putaran agar Tak Ada Ketegangan