Chairuman Dekati PDIP

Chairuman Dekati PDIP
Chairuman Dekati PDIP
Dengan alasan PDIP tak bisa sendirian mengusung calon, Yasonna berharap, kandidat cagub yang mendekati PDIP, sekalian saja menyodorkan nama yang akan menjadi pasangannya. "Dari sekarang setiap tokoh yang mau maju (dan mendekati PDIP, red), harus juga sebut siapa partnernya," kata Yasonna, yang selalu terlibat dalam pembahasan paket RUU politik di DPR.

Yasonna mengatakan, proses panjang pencalonan bisa saja berubah mendekati tenggat jam terakhir pendaftaran ke KPU Daerah. Begitu pun nanti calon yang akan diusung PDIP. Bisa saja, tiba-tiba muncul nama yang sebelumnya tidak diperhitungkan dalam bursa.

"Itu strategi, membaca siapa lawan dan siapa yang kiranya calon dari kita yang bisa mengalahkannya," ucap Yasonna. Dia memberi contoh sikap DPP PKS di pilgub DKI Jakarta, yang di jam-jam terakhir pendaftaran, tiba-tiba mengusung mantan Presiden PKS Hidayat Nur Wahid. Padahal, sebelumnya yang dielus-elus PKS adalah Triwisaksana.

"Hidayat Nur Wahid harus turun gunung karena dia yang dianggap populer di Jakarta," ujar Yasonna.

JAKARTA - Diam-diam, pergerakan para tokoh yang mengincar kursi Sumut 1 sudah gencar dilakukan. Lobi untuk mendapatkan perahu partai pengusung juga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News