Chairunnisa Amarta Kembangkan Hipnosis untuk Perawatan Gigi dan Mulut
Cabut Gigi Tak Sakit meski tanpa Bius
Kamis, 08 Maret 2012 – 07:07 WIB
Mengunjungi klinik gigi bisa sangat menakutkan bagi sebagian orang. Rasa sakit yang tertinggal setelah gigi dicabut atau suara bor gigi bisa sangat mengintimidasi. Metode hypnodontia yang dikembangkan drg Chairunnisa Amarta bisa menjadi solusi masalah tersebut.
M. DINARSA KURNIAWAN, Jakarta
KLINIK tempat drg Chairunnisa Amarta SpBM MNLP berpraktik di Jalan Wolter Monginsidi, Jakarta Selatan, sungguh tak tampak seperti sebuah instalasi perawatan kesehatan. Harum aromaterapi tercium saat melangkah ke dalam lobi. Interiornya juga terlihat ceria dengan paduan warna pink dan putih di sekujur temboknya.
Bangku-bangku panjang tempat pasien menunggu giliran diperiksa yang jamak ditemui di sejumlah fasilitas kesehatan, seperti klinik, puskesmas, atau rumah sakit, tidak ditemui di sini. Gantinya adalah sofa berwarna merah muda yang empuk.
Menurut perempuan yang biasa disapa Irun itu, perubahan kesan tersebut adalah upaya dini untuk menghalau fobia si pasien. "Baru beberapa minggu direnovasi seperti ini. Banyak pasien yang suka dengan suasana baru ini. Malah ada yang bilang mirip room karaoke, tetapi tanpa cewek yang bisa dipangku," ujar perempuan kelahiran Takengon, Aceh Tengah, 20 April 1970, itu lantas terbahak. -
Mengunjungi klinik gigi bisa sangat menakutkan bagi sebagian orang. Rasa sakit yang tertinggal setelah gigi dicabut atau suara bor gigi bisa sangat
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara