Chairunnisa Amarta Kembangkan Hipnosis untuk Perawatan Gigi dan Mulut
Cabut Gigi Tak Sakit meski tanpa Bius
Kamis, 08 Maret 2012 – 07:07 WIB
Perempuan yang juga mengajar di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti (FKG Usakti) Jakarta?tersebut mengakui, bagi sebagian orang, datang ke dokter gigi adalah teror tersendiri terhadap batinnya. Sebelum giginya dicabut, dia merasa terintimidasi dengan suasana fasilitas kesehatan gigi yang biasanya berkesan dingin.
Nah, selain merombak konsep klinik gigi yang dianggap horor itu, Irun mengembangkan sebuah metode perawatan gigi tanpa rasa sakit, yang disebutnya sebagai hypnodontia atau teknik hipnosis dalam perawatan gigi dan mulut. Dia menjelaskan, gelombang otak yang dipancarkan pasien yang sedang dihipnosis berada antara gelombang alfa dan theta.
Pada kondisi itu, orang akan merasa seperti awal meditasi hingga meditasi mendalam. Saat tersadar dari hipnosis, otaknya memancarkan gelombang beta, yakni dalam kondisi sadar dan waspada. Ketika dihipnosis, pasien sadar, tetapi hanya dibuat tidak merasakan sakit sama sekali saat giginya ditangani. Bukan seperti di beberapa acara televisi, orang yang dihipnosis dibuat tertidur dan ngoceh tidak keruan.
Salah seorang yang memberikan kesaksian adalah Dani Kurniasari, staf di kliniknya. "Gigi saya dicabut dan gusinya dikuret karena ada tumor di bawahnya. Anehnya, saya tidak merasa sakit sama sekali selama proses. Setelahnya juga tidak sakit meski dilakukan tanpa bius," ungkapnya.
Mengunjungi klinik gigi bisa sangat menakutkan bagi sebagian orang. Rasa sakit yang tertinggal setelah gigi dicabut atau suara bor gigi bisa sangat
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408