Chairunnisa Amarta Kembangkan Hipnosis untuk Perawatan Gigi dan Mulut
Cabut Gigi Tak Sakit meski tanpa Bius
Kamis, 08 Maret 2012 – 07:07 WIB
Irun menjelaskan, ada yang menganggap hipnosis sama dengan gendam atau mengandung ilmu hitam. Ada pula yang ogah datang karena takut rahasianya dibongkar ketika tidak sadar. Nah, untuk memberikan pengertian kepada masyarakat tentang hypnodontia maupun hipnosis secara umum, dia juga memberikan pelatihan kepada orang-orang umum di luar profesi dokter gigi.
Cara lain yang ditempuh istri Amarta Imron itu adalah menulis buku tentang hypnodontia. Buku yang sekaligus menandai debutnya sebagai seorang penulis tersebut diberi judul Hypnodontia Wawasan Baru Perawatan Gigi. Buku itu dirilis pada 9 Februari lalu.
Menulis buku sebenarnya adalah keinginan yang lama mengendap dan baru diwujudkannya pada akhir tahun lalu. Buku yang ditulis selama tiga bulan itu tuntas pada pengujung 2010. Tetapi, alih-alih memberikan tutorial tentang hypnodontia, dalam buku tersebut, ibu dua anak itu justru lebih banyak membagikan pengalamannya tentang menangani pasien dan memberikan banyak tip perawatan kesehatan gigi dan mulut.
Misalnya, saat dia merawat model papan atas Arzeti Bilbina yang merasa ketakutan saat mendengar suara bor. Menurut dokter gigi yang tengah menempuh pendidikan doktoral di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKI UI) tersebut, bukunya mendapat tanggapan bagus.
Mengunjungi klinik gigi bisa sangat menakutkan bagi sebagian orang. Rasa sakit yang tertinggal setelah gigi dicabut atau suara bor gigi bisa sangat
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408