Chandra, Ade, dan Johan Tersingkir
Tak Lolos Seleksi Pimpinan KPK, Diduga karena Nyanyian Nazaruddin
Jumat, 29 Juli 2011 – 08:38 WIB
Selain itu, Ade mengaku dirinya sama sekali tidak ambil pusing dengan tuduhan-tuduhan yang dilontarkan Nazaruddin terhadap dirinya dan institusi KPK. Menurutnya, nanyian mantan Bendum Partai Demokrat itu bukanlah nyanyian pertama yang menyudutkannya. Sebab, dalam kasus Anggodo, dirinya juga disebut-sebut sebagai internal KPK yang akan mengamankan kasus tersebut.
Serangan kepada dirinya semakin kuat setelah kasus suap wisma atlet Sea Games 2011 di Palembang mencuat. "Beberapa kali saya diancam Nazaruddin," imbuhnya. Untuk membuktikan ucapannya, Ade lantas mengeluarkan ponsel dan berniat menunjukkan beberapa SMS Nazaruddin kepada dirinya. Perlahan-lahan mencari SMS yang sengaja dia simpan dalam ponsel Nokia jenis communicator miliknya.
Kepada Jawa Posi dia menunjukkan sekitar enam SMS dari kotak inbox-nya dengan nama pengirim Nazar Kom3. Pesan singkat ancaman Nazaruddin pertama kali dikirim pada 24 April. Dimana saat itu adalah hari ketiga pasca peristiwa penangkapan Sesmenpora non aktif Wafid Muharam, Mindo Rosalina Manulang dan El Idris, yakni pada 21 April.
Isinya: Pak saya tahu kasus yang bapak SP3 di pertamina. "Saya nggak tahu apa maksudnya. Yang jelas dia bohong. Kan KPK tidak bisa SP3," tutur Ade. "Saya diamkan, tidak balas," imbuhnya.
JAKARTA - Strategi Nazaruddin yang terus bernyanyi dan menyeret para petinggi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) benar-benar efektif. Buktinya, selain
BERITA TERKAIT
- Pak Deni: PPPK Punya Hak & Kewajiban Sama dengan PNS, Kecuali
- Jokowi Finalis Pemimpin Terkorup Versi OCCRP, Chandra Singgung Kejahatan Terorganisasi
- Polemik Pelaporan Bambang Hero ke Polda Babel, Kewenangannya Dipertanyakan
- Masih Ada Formasi PPPK 2024 Tahap 2 Tanpa Pelamar
- Jan S Maringka Hadiri Acara 'Kilas Balik Reuni Kejaksaan RI Angkatan 89'
- PPPK Paruh Waktu Belum Jelas, Honorer Diminta Jangan Resah