Chandra Bicara Benang Merah Penangkapan Ulama yang Dituduh Terlibat Terorisme

jpnn.com, JAKARTA - Ketua LBH Pelita Umat Chandra Purna Irawan angkat bicara menanggapi penangkapan ulama oleh Densus 88 Antiteror Polri atas tuduhan terlibat terorisme.
Menurut Chandra, sejak awal dia mencoba menahan diri untuk tidak mengeluarkan pernyataan terkait seusai penangkapan ulama itu. Bukan karena tidak peduli atau takut.
"Melainkan mencoba mencari benang merah atau berupaya mengungkap apa yang tersembunyi di balik fakta dan peristiwa tersebut," kata Chandra dalam keterangan tertulis yang diterima JPNN.com, Jumat (19/11).
Dia lantas menyoroti narasi yang berkembang dari pihak yang setuju dengan penangkapan tersebut. Di antaranya, 'tangkap semua ulama radikal, bikin gaduh saja', 'radikalisme di tubuh MUI', 'bersihkan MUI dari radikal', hingga 'bubarkan MUI”.
Terkait hal itu, Chandra menilai pemerintah telah berhasil membangun narasi ‘bahaya radikalisme’, ‘radikal dan ekstrimisme adalah awal terorisme”.
Dia menilai pemerintah melakukan berbagai kebijakan untuk mendukung narasi yang diciptakan dengan berbagai tindakan, di antaranya menerbitkan peraturan terkait ASN dan pegawai BUMN yang dituduh terlibat kelompok radikal, kemudian mengeluarkan dari pekerjaannya.
Selain itu, kata Chandra, oknum aparatur pemerintah ada yang berupaya mengawasi atau menginteli di rumah dan di tempat pekerjaan terhadap orang yang dituduh radikal.
"Semestinya, pemerintah tidak melakukan indelingsbelust, yaitu mendefinisikan, pengkotak-kotakan yang semuanya dilakukan oleh dan menurut persepsi pemegang kekuasaan," ujar Chandra.
Ketua LBH Pelita Umat Chandra Purna Irawan bicara soal benang merah penangkapan ulama yang dituduh terlibat terorisme oleh Densus 88.
- Sertifikasi Halal Dianggap Mahal dan Lama, Ini Jawaban LPH LPPOM
- Akademisi Ajak Masyarakat Cermat Ajakan Boikot Beragendakan Persaingan Bisnis
- MUI Kembali Serukan Boikot Produk Terafiliasi Israel Selama Ramadan
- Ustaz Cholil Bicara tentang Islam dan Pertambangan Berkelanjutan
- Dulu Usut Teroris, Kini Brigjen Eko Hadi Dipilih jadi Dirtipid Narkoba Bareskrim
- Rapat Kerja dengan BNPT, Sugiat Apresiasi Zero Aksi Teror di 2024