Chandra Dalam Posisi Tak Bisa Memilih
Pengacara Kebingungan Tangkap Isi Pidato SBY
Senin, 23 November 2009 – 22:38 WIB

Chandra Hamzah didampingi dua pengacaranya, Taufik Basari dan Alexander Lay, tengah menyimak pidato Presiden SBY. Foto : Imam Buhori/Rakyat Merdeka/JPNN
JAKARTA - Wakil ketua KPK nonaktif, Chandra Hamzah mengaku pasif dalam menyikapi Pidato Presiden SBY terkait penuntasan kasus yang membelitnya. Namun Chandra menilai ada isyarat positif dari Presiden agar kekisruhan tersebut bisa segera diselesaikan. Sedangkan pengacara Chandra, Taufik Basari dan Alexander Lay mengaku tidak paham dengan isi Pidato SBY. "Saya belum dapat poin sama sekali apa yang dikatakan presiden barusan, putusannya apa," katanya Taufik Basari.
Kepada wartawan di KPK, Chandra menyatakan, dirinya dan Bibit dalam posisi tidak punya pilihan. "Saya dan Pak Bibit dalam posisi tidak punya pilihan. Kami pasif. Semua kami serahkan, siapa melakukan apa. Monggo saja," ujar Chandra usai menyimak pidato SBY di aula KPK, Senin (23/11) malam..
Baca Juga:
Namun demikian ia mengapresiasi adanya isyarat positif dari presiden. "Ada indikasi kekisruhan ini tidak baik dan harus secepatnya diselesaikan. Ini sinyal yang baik. Kita tunggu saja dua atau tiga hari ke depan," ujar pimpinan KPK non-aktif itu.
Baca Juga:
JAKARTA - Wakil ketua KPK nonaktif, Chandra Hamzah mengaku pasif dalam menyikapi Pidato Presiden SBY terkait penuntasan kasus yang membelitnya. Namun
BERITA TERKAIT
- KOPRABU Desak Aparat Tindak Tegas Dugaan Mafia Tanah SS, Masyarakat Diminta Waspada
- Barisan Pembaharuan: Semua Pihak Harus Hormati KPK Tahan Hasto
- Jawab Sanggah PPPK Tahap 2 Berlangsung, Panselda Harus Menyelamatkan Honorer TMS
- Penuh Semangat, Mendagri Tito Ikuti Senam Pagi bersama Para Kepala Daerah di Magelang
- Akademisi Mendesak Supaya Dominus Litis jadi Bagian RUU KUHAP
- Iwakum Kecam Aksi Doxing terhadap Wartawan Seusai Demo Indonesia Gelap