Chandra Irawan Mengomentari Acara Akad Nikah Atta dan Aurel, Begini...
Menurut Chandra, Thomas Hobbes bahkan memandang kekuasaan negara dengan sangat ekstrem, ketika menyebut negara ideal itu dengan sebutan Leviathan.
Leviathan merupakan gambaran tentang monster laut dalam legenda, sebuah simbol bahwa negara harus mempunyai kekuasaan yang luas dalam mengatur masyarakat.
"Negara dan kekuasaan adalah dua sisi mata mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Ke mana negara akan berlayar tergantung siapa yang memegang kekuasaan," kata Chandra.
Lantas apakah pernikahan Atta dan Aurel di mana Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto menjadi saksi merupakan bentuk pembedaan persamaan kedudukan di depan hukum? Chandra menjawab tegas.
"Kalau terdapat kerumunan, apabila tidak ditindak saya kira dapat dinilai pembedaan kedudukan hukum," jawabnya.
Namun, dia tidak bisa menilai apakah dalam pernikahan Atta dan Aurel terjadi kerumunan dan pelanggaran protokol kesehatan atau tidak.
"Saya tidak memperhatikan secara langsung, hanya saja jika menggunakan logika, apabila undangan dalam jumlah banyak maka potensi kerumunan terjadi," ucap Chandra Purna Irawan. (fat/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Chandra soroti kerumunan seperti kasus Habib Rizieq yang tidak diproses hukum, pernikahan Atta dan Aurel yang disaksikan Jokowi dan Prabowo?
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Jokowi Seharusnya Tidak Memanfaatkan Prabowo Demi Kepentingan Politik Pribadi
- Chandra Soroti Pemidanaan terhadap Kebijakan di Kasus Tom Lembong
- Prabowo dan Jokowi Bertemu di Surakarta, Lalu Makan ke Angkringan
- Akbar Yanuar
- Mengintip Spesifikasi Mobil Maung Garuda yang Ditumpangi Prabowo dan Jokowi, Sangar
- Presiden Prabowo Bawa Bobby Tinggal di Istana Negara, Lihat Tuh