Charles Honoris: Pelaku Teror Kini tak Lagi Berjejaring
Karena itu, Charles menyarankan pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) serta Mabes Polri lebih waspada akan penyebaran konten-konten radikal dan kekerasan di internet.
Dia menegaskan, situs-situs radikal harus ditutup dan grup-grup chatting di media sosial yang dicurigai terkait radikalisme harus diawasi secara khusus.
Program patroli siber harus digalakkan untuk mencegah radikalisasi diri. Program literasi digital kepada publik juga sangat penting dilakukan.
"Masyarakat harus diberikan pemahaman dan edukasi terkait konten negatif di internet. Penyebaran konten-konten negatif seperti ujaran kebencian berkontribusi terhadap aksi-aksi kekerasan termasuk aksi terorisme," pungkasnya. (boy/jpnn)
Charles Honoris mengatakan, pelaku teror saat ini melakuan radikalisasi diri melui bacaan-bacaan dan literatur.
Redaktur & Reporter : Boy
- Tangkap 3 Terduga Teroris di Sukoharjo, Densus 88 Sita Sajam di Rumah SQ
- Densus 88 Bubarkan Jamaah Islamiyah, Ormas yang Pernah Ledakkan HKBP Hangtuah Pekanbaru
- Irjen Eddy Hartono Jadi Kepala BNPT, Sahroni Minta Lanjutkan Pencapaian Zero Terrorist Attack
- Teroris di Batu Menyiapkan Bom Berdaya Ledak Tinggi Untuk Bunuh Diri
- Teroris yang Ditangkap di Batu Berencana Mengebom Tempat Ibadah
- Jemaah Islamiyah Membubarkan Diri, Para Petinggi Menyatakan Ingin Kembali Pada UU Indonesia