Charoen Target Sales Rp 12 T
Kamis, 24 Juli 2008 – 11:46 WIB
JAKARTA - Sektor berbasis komoditas primer masih jadi andalan. Selain pertambangan, sektor pertanian juga cukup prospektif seiring booming-nya harga komoditas. Hal itu dirasakan PT Charoen Popkhand Indonesia Tbk, perusahaan pakan ternak. Wakil Dirut Charoen Thomas Effendy mengungkapkan, per semester pertama 2008, emiten berkode perdagangan CPIN itu berhasil meraup laba bersih sebesar Rp 209,6 miliar, tumbuh dari periode sebelumnya yang sebesar Rp 185,5 miliar. Laba usaha CPIN tumbuh lebih dari lipat dua menjadi Rp 391,5 miliar. Paruh kedua tahun ini, Charoen berhasil membukukan sales hingga Rp 6,1 triliun, tumbuh sekira 64 persen dibanding capaian paruh pertama 2007 yang sebesar Rp 3,7 triliun. Hal tersebut, kata dia, seiring bergairahnya perekonomian berbasis komoditas primer di luar Jawa. Sementara di Pulau Jawa, yang mayoritas penduduknya bergerak di bidang industri pengolahan, sedikit memberi kontribusi bagi penjualan pakan ternak.
"Kenaikan laba ditunjang oleh peningkatan penjualan perseroan yang tumbuh 64,4 persen," ujar Thomas di Jakarta.
Baca Juga:
Thomas merinci, penjualan pakan ternak memberi kontribusi sebesar 78,4 persen dari total sales perseroan. Perseroan berhasil menjual pakan ternak hingga 1,2 juta ton.Harga pakan ternak juga naik cukup tinggi, sekira 38 persen, dari harga Rp 2.908 per kilogram menjadi Rp 4.015 per kilogram.
Selain itu, jelas Thomas, Charoen tertopang penjualan daging ayam olahan yang secara nilai naik empat kali lipat dibanding semester pertama 2007. "Secara umum, penjualan di luar Jawa tumbuh pesat, seperti Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatera," ujar Thomas. "Di sana, tingkat pengeluaran konsumen meningkar," lanjutnya.
Baca Juga:
Hingga akhir 2008, CPIN menargetkan perolehan pendapatan hingga Rp 12 triliun, tumbuh 40 persen dibanding capaian pada akhir 2007. "Laba bersih kami proyeksikan mencapai Rp 300 miliar," ujarnya. Itu berarti naik 68 persen dibanding laba bersih 2007 yang sebesar 185 miliar.
JAKARTA - Sektor berbasis komoditas primer masih jadi andalan. Selain pertambangan, sektor pertanian juga cukup prospektif seiring booming-nya harga
BERITA TERKAIT
- Komite Transformasi Digital Dibentuk Untuk Tingkatkan Kepatuhan Pajak
- Ada Kabar Buruk Bagi Koruptor, tetapi Angin Segar Buat Masyarakat
- Bahlil Klaim Penerimaan Subsidi BBM Mencapai 98 Persen
- QNET Raih Kategori Gold di Ajang Indonesia SDGs Award 2024
- Duta Digital BNI Rangkul PMI Hong Kong untuk Melek Keuangan
- Raih Skor BBB, Pertamina NRE Tunjukkan Komitmen dan Keseriusan Mengelola ESG