Charta Politika: Tren Elektabilitas Pram-Doel Moncer
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menyampaikan pasangan calon (paslon) Gubernur dan calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel) memiliki tren elektabilitas yang cukup baik.
Hal itu diungkapkan Yunarto saat merilis hasil survei elektabilitas Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jakarta yang dilaksanakan oleh Charta Politika dalam tajuk 'Mengukur jagoan Elektoral di Pilkada Jakarta', Kamis (3/10).
"Dalam simulasi pasangan jika melihat tren dari tiga survei nasional (LSI, Poltracking dan Charta Politika) terlihat bahwa elektabilitas dari awal september hingga akhir september RK-Suswono turun 3,5 persen, Dharma-Kun naik 24 persen, dan Pram - Doel naik 8,1 persen," ujar Yunarto.
Dia melanjutkan terdapat beberapa pertanyaan yang diajukan oleh Charta Politika, salah satu pertanyaan yang diajukan adalah jika pilkada dilakukan pada saat survei dilakukan, dengan simulasi tiga pasangan Cagub dan Cawagub Jakarta
Hasilnya, pasangan Ridwan Kamil-Suswono mendapat dukungan sebesar 48,30 persen.
Disusul dengan paslon Pramono Anung-Rano Karno sebesar 36,5 persen dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana sebesar 5,6 persen.
"Jadi, walaupun Pram-Doel masih di peringkat dua, namun tren elektabilitasnya perlu diwaspadai" pungkas Yunarto. (mcr10/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Tren elektabilitas Pram-Doel moncer berdasarkan hasil survei yang dilakukan lembaga survei nasional Charta Politika
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Elvi Robiatul
- Survei Charta: Slogan Jakarta Menyala Lebih Melekat Dibandingkan Jakarta Baru
- Survei Elektabilitas di Pilwakot Bandung Tertinggi, Farhan-Erwin Enggan Berpuas Diri
- Di Depan Ridwan Kamil, Warga Condet Tegaskan Pilih Normalisasi dibanding Naturalisasi
- Ridwan Kamil Akan Beli Banyak Lahan Permukiman Kumuh untuk Disulap Jadi RTH
- Sstttt, Ridwan Kamil Dapat Wejangan dari Eks Tim Anies untuk Menangkan Pilkada
- Demi Kelancaran Kampanye, Ridwan Kamil Minta Restu ke Ponpes Darul Ishlah