Chatbot AI Tiongkok DeepSeek Sedang Populer, Ratusan Perusahaan Ketakutan

Chatbot AI Tiongkok DeepSeek Sedang Populer, Ratusan Perusahaan Ketakutan
Banyak perusahaan memblokir DeepSeek. Foto: deepseek

jpnn.com - Di tengah popularitas DeepSeek, ratusan perusahaan di seluruh dunia melarang pegawainya menggunakan chatbot kecerdasan buatan (AI) buatan Tiongkok tersebut.

Financial Post, Kamis (30/1), melaporkan kepala bagian teknologi perusahaan keamanan siber Armis Inc, yang berbasis di Amerika Serikat, Nadir Izrael menyatakan bahwa ratusan perusahaan, terutama yang terkait dengan pemerintah, memblokir akses DeepSeek.

Menurut Nadir, perusahaan-perusahaan tersebut menilai ada potensi ancaman kebocoran data ke pemerintah Tiongkok.

Nadir mengatakan 70 persen klien Armis mengajukan pemblokiran akses ke chatbot DeepSeek.

"Kekhawatiran terbesar ialah potensi kebocoran data model AI ke pemerintah China. Anda tidak tahu ke mana perginya informasi Anda," kata Nadir Izrael.

Hal serupa juga disampaikan Netskope Inc, layanan yang digunakan perusahaan untuk membatasi akses pegawainya ke website tertentu.

Sebanyak 52 persen klien Netskope juga mengajukan pemblokiran akses DeepSeek.

Popularitas DeepSeek baru-baru ini meningkat hingga membuat aplikasi tersebut menempati posisi teratas di App Store dan Play Store.

Di tengah popularitas DeepSeek, ratusan perusahaan di seluruh dunia melarang pegawainya menggunakan chatbot kecerdasan buatan (AI) buatan Tiongkok tersebut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News