Chatbot AI Tiongkok DeepSeek Sedang Populer, Ratusan Perusahaan Ketakutan
Di sisi lain, muncul kekhawatiran mengenai keamanan data di aplikasi tersebut, karena DeepSeek menghimpun dan menyimpan data di server mereka yang berada di China.
Oleh karena itu, banyak pihak menilai potensi data akan bocor ke pemerintah Tiongkok.
Aplikasi DeepSeek menjadi chatbot alternatif ChatGPT yang didukung oleh model V3 buatan Cina.
Pengguna dapat memakai chatbot itu untuk menganalisis berkas, menjawab pertanyaan, dan mendapatkan informasi dari web.
Aplikasi gratis itu juga memungkinkan pengguna mengunggah berkas dan menyinkronkan riwayat obrolan di seluruh perangkat.
Meskipun DeepSeek menguasai posisi teratas untuk saat ini, ia harus mencapai 300 juta pengguna mingguan untuk menyalip ChatGPT OpenAI.
DeepSeek dilaporkan mendapat banyak perhatian dari industri dalam beberapa hari terakhir.
Startup seperti Perplexity dan Gloo – perusahaan baru milik mantan CEO Intel Pat Gelsinger – sudah mengintegrasikan DeepSeek untuk penggunaannya. (antara/jpnn)
Di tengah popularitas DeepSeek, ratusan perusahaan di seluruh dunia melarang pegawainya menggunakan chatbot kecerdasan buatan (AI) buatan Tiongkok tersebut.
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha
- AI Janus Pro Busetan DeepSeek Diklaim Lebih Canggih dari ChatGPT
- Italia Tutup Akses AI DeepSeek Buatan China, Takut Kebobolan?
- Chatbot AI Buatan Tiongkok Populer di Google Play Store dan Apple App Store
- Malaysia Gencar Dekati Perusahaan AS, Sudah Banyak yang Kepincut
- Wow! Perusahaan Amerika Pilih Tinggalkan Tiongkok dan Pindah ke Jawa Tengah