Chef Australia Temukan Identitas Dirinya dari Memasak Rendang
Lara Lee adalah seorang chef ternama Australia sekaligus penulis yang berdarah Indonesia Tionghoa.
Ia pernah meraih penghargaan James Beard Award di tahun 2003 untuk kategori Journalism in Home Cooking, lewat artikelnya "Sour Power" di majalah Food and Wine.
Lara juga menulis buku "A Splash of Soy & Coconut & Sambal".
Bulan lalu, Lara menulis artikel yang dimuat di ABC Everyday dan ini versinya dalam bahasa Indonesia.
Pertama kali saya memasak rendang, saya tidak paham soal tradisi atau kerumitannya.
Saya berdiri di depan wajan besar berisi santan, bumbu yang berempah, dan potongan daging brisket, sembari kagum melihat Sri Owen, seorang penulis makanan Indonesia, menyiapkannya. Sri adalah seorang perempuan Minangkabau yang memperkenalkan masakan Indonesia kepada penutur bahasa Inggris.
Sri berusia 82 tahun dan pindah ke London 50 tahun lalu dari tempat kelahirannya di Sumatera Barat, Indonesia, karena mengikuti cintanya untuk memulai hidup dengan mendiang suaminya yang berkebangsaan Inggris.
Hari itu, saat aku memperhatikannya, ia mendemonstrasikan teknik rendang yang dipelajari dari neneknya.
Besar di Sydney dari ayah berdarah Indonesia Tionghoa dan ibu berkewarganegaraan Australia, serta masakan nenek yang orang Timor, membuat Lara Lee, seorang chef ternama Australia belajar memasak rendang
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata
- Dunia Hari Ini: Rencana Airbnb Menggelar Pertarungan Gladiator di Roma Dikecam
- Chef Andri Purwahyulianto Bagikan Kiat Agar Aroma Minyak Wijen Keluar Maksimal
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia