Chelsea
Oleh Dhimam Abror Djuraid
Selama hampir 20 tahun di bawah kepemilikan Abramovich, Chelsea menjadi salah satu klub paling digdaya di dunia, lima kali menjuarai Premier Leagu, dua kali jawara Liga Champions, dan sekali menjadi juara dunia.
Abramovich menjadi salah satu taipan terkaya di Rusia karena kedekatanya dengan rezim Vladimir Putin. Pada 1990, Uni Soviet sebagai induk Rusia ambruk. Negara-negara kecil yang disatukan di bawa rezim komunis Uni Soviet bubar dan memerdekakan diri.
Perusahaan-perusahaan milik negara dilego dengan harga murah kepada kroni-kroni rezim baru. Abramovich menjadi salah satu pengusaha yang kejatuhan durian dari rezeki swastanisasi itu.
Kedekatannya dengan rezim baru membuatnya menjadi salah satu sultan super crazy rich. Putin menjadi presiden Rusia sejak 2002 sampai sekarang.
Dengan undang-undang yang baru, Putin bisa berkuasa sampai sepuluh tahun ke depan, bahkan lebih. Dengan usianya yang sekarang 68 tahun, Putin bisa menjadi presiden seumur hidup.
Putin menyerang Ukraina karena negara tetangganya itu ingin bergabung dengan NATO yang notebene musuh Rusia. NATO dan Amerika enggan perang terbuka melawan Putin.
Sebagai gantinya, Rusia akan diisolasi dengan sanksi embargo ekonomi. Harta kekayaan Rusia dan pengusaha-pengusahany yang menjadi kroni rezim akan dibekukan di seluruh Eropa.
Di situlah Abramovich terkena getahnya. Mumpung Chelsea belum dibekukan dan disita, dia pun cepat-cepat melegonya.
Perang membawa akibat terhadap sepak bola. Itulah perang global yang terjadi di era globalisasi seperti sekarang.
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Chelsea vs Noah: The Blues Menang 8-0
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Invasi Rusia Makin Brutal, Pengamat Soroti Penderitaan Warga Sipil Ukraina
- Menko Polkam Budi Gunawan jadi Tamu Kehormatan di National Day Federasi Rusia
- Rusia Nilai Indonesia Sangat Klop dengan BRICS