Chevron 'Deal' Ekspor Gas Rp 600 Triliun
Kamis, 10 September 2009 – 16:01 WIB
PERTH - Perusahaan minyak besar asal AS, Chevron, baru saja menuntaskan 'deal' ekspor salah satu hasil produksinya di Australia. Tepatnya, sebagaimana diberitakan Reuters, Kamis (10/9), Chevron sepakat untuk menjual hampir 3 juta ton gas (LNG) per tahun dari Proyek Gorgon-nya yang ada di kawasan Australia Barat. Kesepakatan ini disebut-sebut pula membuka jalan bagi keputusan investasi final mereka dalam beberapa minggu ke depan. PM Australia Kevin Rudd, di kesempatan terpisah, Kamis (10/9), menyampaikan bahwa kesepakatan ini bakal bernilai ekspor lebih dari 70 miliar dolar Australia, atau sekitar Rp 600 triliun (jika 1 dolar Australia setara Rp 8.500, Red) untuk 25 tahun ke depan. Chevron sejauh ini tidak menyampaikan detail keuangan terhadap angka penjualan LNG maupun sahamnya tersebut. Hanya disebutkan bahwa mereka kini menunggu kesepakatan ekspor LNG lainnya dari Proyek Gorgon dalam beberapa bulan mendatang.
Chevron sendiri melaporkan bahwa mereka akan melakukan ekspor LNG tersebut antara lain ke Osaka Gas sebesar 1,375 juta ton per tahun selama 25 tahun ke depan. Selain itu, juga ada sekitar 1,1 juta ton LNG per tahun ke Tokyo Gas untuk jangka waktu yang sama, serta 0,5 juta ton per tahun ke GS Caltex di Korea Selatan (Korsel) selama 20 tahun.
Baca Juga:
Dalam kesepakatan itu, Chevron juga disebut akan menjual 1,25 persen equity share dari Proyek Gorgon kepada Osaka Gas, serta 1 persen saham yang sama ke Tokyo Gas. Dengan demikian, ini akan mengurangi persentase saham Chevron sendiri menjadi 47,75 persen.
Baca Juga:
PERTH - Perusahaan minyak besar asal AS, Chevron, baru saja menuntaskan 'deal' ekspor salah satu hasil produksinya di Australia. Tepatnya, sebagaimana
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer