Chicago Mendadak Lebih Dingin dari Antartika, 12 Warga Tewas
jpnn.com, CHICAGO - Ruas-ruas jalan di Kota Chicago, Negara Bagian Illinois, Amerika Serikat (AS), lengang. Tidak ada keramaian seperti biasanya. Kemarin, Kamis (31/1) hanya terlihat beberapa orang yang berjalan kaki di pusat kota.
Sebagian besar penduduk memilih bergelung menghangatkan diri di rumah. Sebab, suhu udara mencapai minus 28 derajat Celsius. Suhu ekstrem itu disebabkan polar vortex alias pusaran kutub.
Wilayah Midwest yang terdiri atas 12 negara bagian mengalami dampak paling parah. Yakni, Illinois, Indiana, Iowa, Kansas, Michigan, Minnesota, Missouri, Nebraska, North Dakota, Ohio, South Dakota, dan Wisconsin.
Seluruh negara bagian tersebut kini lebih dingin dibanding Antartika. Bahkan, status darurat diterapkan di Wisconsin, Michigan, Illinois, Alabama, dan Mississippi.
"(Suhu dingin) Ini mungkin menjadi sejarah," ujar Ricky Castro, pakar meteorologi Badan Prakiraan Cuaca Nasional (NWS) Illinois, sebagaimana dikutip BBC.
Angin dingin yang menyertai polar vortex membuat suhu seakan dua kali lipat lebih dingin.
Reuters melaporkan bahwa suhu ekstrem tersebut memaksa kantor pos tidak beroperasi. Kemarin mereka menghentikan pengiriman. Rel-rel kereta api di Chicago dan sekitarnya dibakar untuk mencairkan es agar kereta bisa lewat.
Pemerintah Chicago mengimbau warga agar tidak banyak beraktivitas di luar ruangan. Selain itu, penduduk diminta tidak banyak bicara saat di luar ruangan.
Kawasan Midwest Amerika Serikat terserang cuaca ekstreme. Kota-kota seperti Chicago dan Detroit membeku.
- Putri Handayani Siap Menggelar Ekspedisi Road to The Explorer's Grand Slam di Benua Antartika
- Ibnu Jamil Bakal Ikut Maraton 42 Kilometer di Chicago
- Foto-foto Langka dari Ekspedisi Awal ke Antartika Kini Bisa Dinikmati, Ini Beberapa di Antaranya
- Foto-foto Langka dari Ekspedisi Awal ke Antartika Kini Bisa Dinikmati, Ini Beberapa di Antaranya
- Banjir Darah di Perayaan HUT Amerika Serikat, Pelaku Lepaskan 200 Tembakan, Biadab!
- Minat Berwisata ke Benua Antartika Diperkirakan Terus Naik, Meski Biayanya Mahal