Chichen Itza, Peninggalan Suku Maya yang Abadi

Chichen Itza, Peninggalan Suku Maya yang Abadi
Chichen Itza, peninggalan suku maya yang paling lengkap dan ramai dikunjungi turis saat prediksi kiamat versi suku maya kian dekat. Foto: reuters
Candi Chichen Itza merupakan peninggalan arkeologi suku Maya yang paling lengkap serta masih terawat dengan baik. Situs peradaban Maya di Meksiko ini, pada 7 Juli 2007, terpilih sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia.

Itza merupakan titik sentral kompleks bangunan lainnya seperti Piramida Kukulcan, Candi Chac Mool, dan bangunan Seribu Tiang.

Di candi Chichen Itza terdapat dua cenotes (sumur alami) yang dijadikan tempat menaruh korban persembahan. Konon, suku Indian Maya yang mendiami kota itu mempersembahkan jade, keramik, dan bahkan manusia untuk dimasukkan dalam sumur itu.

Persembahan itu diberikan saat kekeringan melanda. Persembahan kadang-kadang berupa gadis-gadis muda untuk dimasukkan hidup-hidup ke dalam sumur itu. Peran sumur itu begitu penting karena di Semenanjung Yukatan tidak terdapat sungai. Satu-satunya sumber air ketika kekeringan melanda adalah dari sumur-sumur itu.

Nama Chichen Itza pun berarti di bibir mata air rakyat dalam bahasa Indian setempat. Dengan demikian, Chichen Itza berkembang menjadi pusat pemerintahan dan ekonomi kebudayaan Maya.

AKHIR-AKHIR ini warga dunia tengah dihebohkan dengan ramalan suku maya tentang datangnya kiamat pada tanggal 21 Desember 2012. Siapa sebenarnya suku

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News