Childfree & Resesi Seks
Oleh Dhimam Abror Djuraid
Biaya hidup yang mahal menjadi salah satu alasan. Ancaman resesi ekonomi mungkin bisa diatasi dengan relatif mudah oleh pemerintah Jepang.
Akan tetapi, ancaman resesi seks ini bisa membuat pemerintah pusing tujuh keliling.
Hal yang sama sudah menjadi fenomena lama di Eropa dan Amerika. Negara lain di Asia yang sekarang dilanda resesi seks ialah Singapura dan Korea.
Sama dengan Jepang, dua negara itu pertumbuhan ekonominya paling stabil di Asia. Namun, biaya hidup makin mahal sehingga anak-anak mudanya enggan menikah dan tidak mau punya keturunan.
Tiongkok dahulu terkenal dengan kampanye satu keluarga satu anak karena jumlah penduduknya yang meledak sampai 1,4 miliar jiwa. Negara otoriter seperti Tiongkok sangat mudah menjalankan program keluarga berencana semacam itu karena kontrol pemerintah yang mutlak dan ketat.
Namun, belakangan pemerintah Tiongkok mengendorkan kampanye itu mendorong warganya mempunyai anak yang lebih banyak. Hal itu dilakukan sebagai respons terhadap fenomena resesi seks yang juga terjadi di Tiongkok.
Dalam urusan demografi, Indonesia lebih beruntung karena mendapatkan berkah bonus demografi. Ini berarti jumlah penduduk produktif lebih banyak dari penduduk berusia non-produktif.
Penduduk dalam rentang usia 15 sampai 64 tahun masuk dalam kategori produktif, sedangkan yang atas usia 64 masuk dalam kategori pensiunan. Bonus ini menjadi modal besar bagi Indonesia untuk meningkatkan produktifitas.
Peribahasa banyak anak banyak rezeki mungkin sudah tidak banyak dipercaya oleh generasi milenial. Namun, gaya hidup chlidfree masih dianggap tak lazim.
- Ibas: Bonus Demografi Harus Dibarengi dengan Lingkungan Sehat dan Berkelanjutan
- Wamendagri Bima Arya Mengajak Generasi Muda Manfaatkan Peluang Bonus Demografi
- Pemuda Muhamadiyah Harus Siap Hadapi Tantangan Politik Menuju Indonesia Emas 2045
- Pemkot Kupang Dorong Kemudahan Investasi untuk Penyerapan Tenaga Kerja
- Childfree Berdampak Positif dan Negatif, Begini Penjelasan Dokter Ngabila
- Perpustakaan Nasional Gelar Pertemuan Pembelajaran Sebaya Tingkat Nasional 2024