China Akhirnya Komentari Krisis di Eropa, Memihak Rusia?

jpnn.com, BEIJING - Anggota Dewan Pemerintahan sekaligus Menteri Luar Negeri China Wang Yi menyoroti ekspansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) terkait krisis Ukraina.
"Kalau NATO terus melakukan ekspansi ke arah timur, apakah ini kondusif dalam memelihara perdamaian dan stabilitas di Eropa?" tanya Wang dalam Konferensi Keamanan Munich (MSC) yang dihadirinya secara daring dari Beijing, Sabtu (19/2).
Menanggapi pertanyaan Ketua MSC Wolfgang Ischinger, dia mengatakan bahwa sebagai produk Perang Dingin yang telah berakhir dalam jangka waktu lama, NATO harus melakukan penyesuaian-penyesuaian.
Ia menyerukan beberapa pihak kembali pada Perjanjian Minsk II untuk menyelesaikan krisis Ukraina.
"Semua pihak harus memikul tanggung jawab dan bekerja sama demi terciptanya perdamaian daripada membuat ketegangan yang berisiko terjadinya peperangan," ujar diplomat senior yang memegang jabatan setingkat menteri koordinator itu.
Menurut dia, semua pihak harus memiliki kepedulian terhadap keamanan di Eropa dan menghormati legitimasi keamanan Rusia.
Ukraina seharusnya menjadi jembatan yang menghubungkan Barat dan Timur, bukan menjadi garda terdepan konfrontasi beberapa kekuatan besar, kata Wang Yi.
Sebelumnya Australia meminta China agar tidak tinggal diam saja dalam menyikapi krisis Ukraina yang melibatkan Rusia sebagai sekutu utama China.
Sebelumnya Australia meminta China agar tidak tinggal diam saja dalam menyikapi krisis Ukraina yang melibatkan Rusia sebagai sekutu utama Beijing
- Thong Guan Industries Bhd asal Malaysia Resmi Berinvestasi di KIT Batang, Jawa Tengah
- Awas, Pemegang Kripto Harus Waspada pada Perang Dagang AS vs China
- Luhut Sebut Kebijakan Donald Trump Bisa jadi Peluang Indonesia
- Negeri Tirai Bambu Bertuah, Tim Beregu Campuran Indonesia Juara BAMTC 2025
- Link Live Streaming Final BAMTC 2025: Jadilah Saksi Indonesia Membuat Sejarah
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri