China Ancam Serang Taiwan, Dampak Globalnya Bakal Mengerikan

jpnn.com, TAIPEI - Setiap serangan militer China di Taiwan akan berdampak lebih besar terhadap arus perdagangan global dibandingkan perang Ukraina, kata negosiator perdagangan utama Taipei John Deng.
Jika China menyerang, kata Deng, potensi gangguan bisa lebih buruk karena dunia bergantung pada Taiwan untuk chip yang digunakan pada kendaraan listrik dan telepon seluler.
"Gangguan pada rantai pasokan internasional, gangguan pada tatanan ekonomi internasional, dan peluang untuk tumbuh akan jauh, jauh (lebih) signifikan daripada perang saat ini," kata dia kepada Reuters dalam sebuah wawancara di sela-sela pertemuan tingkat menteri Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) di Jenewa, Selasa (14/6).
"Akan ada kekurangan pasokan di seluruh dunia," Deng menambahkan.
Taipei telah melaporkan tidak ada tanda-tanda serangan segera dari China tetapi Taiwan telah meningkatkan tingkat siaganya sejak perang Ukraina dimulai.
Pemerintah China mengatakan ingin "penyatuan kembali secara damai" tetapi mencadangkan "pilihan lain" untuk Taiwan, yang dianggapnya sebagai provinsi China. Pandangan ini sangat dibantah oleh pemerintah yang terpilih secara demokratis di Taipei.
Taiwan mendominasi pasar global untuk produksi chip paling canggih dan ekspornya bernilai 118 miliar dolar (sekitar Rp 1.740 triliun) tahun lalu.
Deng berharap bisa menurunkan 40 persen pangsa ekspornya yang masuk ke China.
Nafsu China menguasai Taiwan berpotensi memicu kerusakan global yang sangat serius
- Menlu China Minta Warga Jepang Setop Dukung Taiwan, Ungkit Dosa Era Perang Dunia II
- Menlu China Tolak Usulan Trump soal Gaza
- Thong Guan Industries Bhd asal Malaysia Resmi Berinvestasi di KIT Batang, Jawa Tengah
- Awas, Pemegang Kripto Harus Waspada pada Perang Dagang AS vs China
- Luhut Sebut Kebijakan Donald Trump Bisa jadi Peluang Indonesia
- Negeri Tirai Bambu Bertuah, Tim Beregu Campuran Indonesia Juara BAMTC 2025