China Anggap Australia Ganggu Stabilitas Laut China Selatan
Media yang dikendalikan pemerintah China juga menuliskan pemberitaan yang keras, dan kadang-kadang menampilkan kebijakan editorial yang sensasional, mengklaim bahwa Pemerintah Australia dan media menggoyangkan sentimen anti-China.
Angkatan Laut Australia sebelumnya telah melakukan patroli udara di Laut China Selatan, namun belum bergabung dengan Amerika Serikat dalam patroli kebebasan navigasi di atas air.
Pada bulan November, pejabat Luar Negeri dari Australia, India, Jepang dan AS juga bertemu untuk dialog keamanan 4 tahunan pertama dalam satu dekade, sebuah pengelompokan yang dilihat oleh Beijing berusaha untuk melibatkan China.
China terus bangun Laut China Selatan
Kritik dari Angkatan Laut China bertepatan dengan peluncuran sebuah laporan tahunan dari sebuah lembaga think tank yang berbasis di AS, yang merinci struktur baru yang dibangun China di pulau-pulau Laut China Selatan yang disengketakan.
Menurut Asia Maritime Transparency Initiative (AMTI) yang berbasis di Washington, tahun ini China menambahkan 290.000 meter persegi fasilitas untuk terumbu karang yang dipersengketakan.
"Ini termasuk bangunan mulai dari area penyimpanan bawah tanah dan bangunan administratif hingga radar dan sensor yang besar," kata laporan AMTI.
Laporan, yang didasarkan citra satelit, tersebut menemukan bahwa China -sebagian besar -menyelesaikan pengerukan dan pekerjaan penimbunan limbah di tujuh pulau buatan manusia tahun lalu, namun tahun ini terus membangun "infrastruktur yang diperlukan untuk pangkalan udara dan angkatan laut yang berfungsi penuh".
- Usia Penonton Konten Pornografi di Australia Semakin Muda
- Dunia Hari Ini: Israel Menyetujui Gencatan Senjata Dengan Hizbullah
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan