China Bangun Kediktatoran Digital Lewat Sistem 'Kredit Sosial'
Jumat, 21 September 2018 – 10:00 WIB

China Bangun Kediktatoran Digital Lewat Sistem 'Kredit Sosial'



Ini menghancurkan karirnya dan mengisolasi dirinya, dan dia sekarang takut akan masa depan keluarganya.
Sistem kredit sosial telah menutup opsi perjalanannya dan menahannya di bawah tahanan rumah yang efektif di kampung halamannya di Chongqing.
"Mata mereka dibutakan dan telinga mereka ditutup. Mereka tahu sedikit tentang dunia dan hidup dalam sebuah ilusi."
Di sebuah apartemen di atas jalan-jalan kota Chongqing, Hu mencoba menggunakan aplikasi telepon untuk memesan tiket kereta api ke Xi'an. Upaya ditolak.
"[Aplikasi] mengatakan gagal membuat pemesanan dan akses saya ke kereta kecepatan tinggi secara hukum dibatasi," ia menjelaskan.
BERITA TERKAIT
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia