China Bangun Kediktatoran Digital Lewat Sistem 'Kredit Sosial'

Mereka yang berada di skor bawah dapat dikunci dari masyarakat dan dilarang bepergian, atau dilarang mendapatkan kredit atau pekerjaan pemerintah.
Sistem ini akan diterapkan oleh sistem pengawasan berteknologi tinggi terbaru saat China mendorong untuk menjadi pemimpin dunia dalam kecerdasan buatan.
Kamera pengintai akan dilengkapi dengan pengenalan wajah, pemindaian tubuh, dan pelacakan geografis untuk memberikan pandangan konstan terhadap setiap warga negara.
Aplikasi ponsel cerdas juga akan digunakan untuk mengumpulkan data dan memantau perilaku online sehari-hari.
Kemudian, data besar dari sumber yang lebih tradisional seperti catatan pemerintah, termasuk pendidikan dan medis, penilaian keamanan negara dan catatan keuangan, akan dimasukkan ke dalam skor individu.
Percobaan kredit sosial sekarang dalam berbagai tahap pengembangan di setidaknya selusin kota di seluruh China.
Beberapa perusahaan bekerja dengan negara untuk menasionalkan sistem, mengoordinasi dan mengonfigurasi teknologi, dan menyelesaikan algoritma yang akan menentukan skor warga negara.
Ini mungkin proyek rekayasa sosial terbesar yang pernah dicoba, suatu cara untuk mengendalikan dan memaksa lebih dari satu miliar orang.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya