China Bantah Masukkan Sejuta Muslim Uighur ke Kamp Pendidikan
Pemerintah China membantah melakukan penahanan semena-mena serta tidak mengakui adanya kamp pendidikan di Xinjiang, China Barat, yang berpenduduk etnis Uighur yang beragama Islam.
Bantahan ini disampaikan untuk menanggapi laporan Komite Penghapusan Diskriminasi Rasial PBB yang menyebutkan lebih sejuta warga Uighur mungkin ditahan di kamp-kamp tersebut.
Sebelumnya komite ini memperkiraan lebih dari sejuta warga Uighur dan minoritas Muslim lainnya ditahan di kamp kontra-ekstremisme. Selain itu, katanya, ada 2 juta warga dipaksa menjalani "pendidikan ulang".
Delegasi China ke Komisi HAM PBB mengatakan sama sekali tidak ada penahanan semena-mena dan "tak ada yang namanya kamp pendidikan ulang".
Pihak China membenarkan aparatnya di Xinjiang menindaki "aktivitas teroris yang kejam". Selain itu, katanya, para penjahat yang jatuhi hukuman diberikan keterampilan untuk berintegrasi kembali ke masyarakat melalui pusat pendidikan dan pelatihan kerja.
"Argumen bahwa sejuta orang Uighurs ditahan di pusat-pusat pendidikan kembali sama sekali tak benar," kata delegasi China, Hu Lianhe.
Dia menambahkan tidak ada penindasan etnis minoritas atau pelanggaran kebebasan keyakinan agama atas nama kontra-terorisme.
Namun dia menambahkan bahwa "mereka yang tertipu oleh ekstremisme agama harus dibantu melalui pemukiman dan pendidikan kembali.
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun
- Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Menyasar Anak Indonesia di Pedalaman
- Dunia Hari Ini: Etihad Batal Lepas Landas di Melbourne karena Gangguan Teknis
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025
- Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Mengundurkan Diri dari Parlemen