China Berambisi Bangun Pangkalan Militer Dekat Papua, Amerika Tidak Mau Kalah
jpnn.com, SYDNEY - China tampaknya bukan satu-satunya negara yang berambisi membangun pangkalan militer di Kepulauan Pasifik, tak jauh dari Papua.
Amerika Serikat kini dikabarkan berniat memperluas kerja sama keamanan dengan negara pulau Pasifik Papua Nugini.
Keinginan itu didorong kekhawatiran AS terkait motif China karena membuat pakta keamanan dengan Kepulauan Solomon di dekatnya.
Delegasi AS bertemu Perdana Menteri Papua Nugini James Marape dan ketua keamanannya pekan lalu dan berencana untuk mengadakan diskusi keamanan lebih lanjut dalam beberapa bulan ke depan, kata Wakil Menteri Luar Negeri untuk Urusan Asia Timur dan Pasifik Daniel Kritenbrink.
“Ada keinginan dari kedua pihak untuk memastikan bahwa kami mengambil langkah konkret guna memperluas kerja sama keamanan kami,” katanya kepada wartawan melalui sambungan telepon.
Pada Jumat (22/4), AS mengatakan telah memperingatkan Perdana Menteri Kepulauan Solomon Mannaseh Sogavare bahwa pihaknya memiliki “keprihatinan besar dan menanggapi dengan tepat” terhadap setiap langkah untuk membangun kehadiran militer permanen China.
China mengatakan sebelumnya bahwa perjanjian keamanan yang diteken pekan lalu tidak menimbulkan risiko bagi AS. China telah mengkritik Australia karena menentangnya.
Australia yang jaraknya kurang dari 2.000 kilometer secara historis berperan dalam kebijakan Kepulauan Solomon.
Wilayah di sebelah Timur Papua berpotensi jadi zona panas persaingan militer Amerika Serikat versus China
- Ketua MRP Papua Barat Daya: Jangan Golput, Pastikan Pesta Demokrasi Aman dan Lancar
- Program Sarapan Sehat Bergizi tak Hanya untuk Anak Didik, Tetapi juga Menyasar Para Guru
- Yohannis Manansang Berencana Bangun Rumah Sakit Internasional di Sentani
- Mantan Bupati Ini Ditangkap Polisi terkait Pencabulan Anak
- Jelang Natal & Tahun Baru, Senator Manaray Bersama Kemenhub Sepakat Awasi Harga Tiket ke Papua
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika