China Bertekad Jadi Super Power Sepakbola Di Tahun 2050

Dari aturan yang ada sekarang, China baru bisa mengajukan diri menjadi tuan rumah di tahun 2034, karena saat ini Qatar - yang juga bagian dari Konfederasi Sepakbola Asia - menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.
Namun meski tidak menjadi peserta Piala Dunia, sponsor dari China sudah mulai menampakkan diri di even tersebut termasuk di putaran final Piala Dunia tahun 2018 di Russia.

Merek dagang konglomerat China Wanda dipasang dimana-mana di Stadion Luzhniki di Moskow yang menjadi stadion final, dan perusahaan China lain termasuk perusahaan pengembang telepon pintar Vivi dan perusahaan elektronik Hisense juga menjadi sponsor resmi.
Beberapa pengamat mengatakan bahwa apa yang dilakukan China di bidang sepakbola ini merupakan bagian dari diplomasi 'lunak'.
Guna mewujudkan semua itu, menurut Wang Dengfeng, Kepala Divisi Pendidikan Fisik, Kesehatan dan Seni Kementerian Pendidikan China mengatakan mereka sudah memberikan anggaran besar untuk mempromosikan sepakbola di dalam negeri.
Dikutip dari media lokal, Wang mengatakan sepakbola telah menjadi fokus dari pendidikan olahraga bagi sekitar 20 juta siswa di lebih dari 24 ribu sekolah dasar dan sekolah menengah di China.
China juga berencana menambah sekolah khusus sepakbola di tingkat dasar dan menengah sebanyak 30 ribu sekolah di tahun 2025.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya