China Bolehkan Lagi Tulang Harimau dan Cula Badak Untuk Pengobatan
Dana Satwa Liar Dunia (WWF) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa langkah yang diambil Beijing ini akan menimbulkan dampak yang 'mengerikan secara global' dan 'menjadi tamparan besar bagi usaha melindungi harimau dan badak di alam liar."
"Bahkan bila larangan itu hanya untuk digunakan sebagai barang antik dan penggunaan di rumah sakit, namun perdagangan akan meningkat karena akan terjadi kebingungan di kalangan penegak hukum mengenai mana produk yang sah dan mana yang tidak dan ini akan meningkatkan perdagangan produk dari harimau dan badak." kata WWF.
Beijing melarang perdagangan tulang harimau dan cula badak, keduanya barang mahal untuk digunakan dalam obat tradisional China, 25 tahun lalu sebagai bagian dari usaha global menghentikan menurunnya jumlah satwa tersebut di alam liar.
Namun perburuan liar masih marak karena meningkatnya permintaan di China yang dalam 25 tahun juga semakin makmur perekonomiannya.
Peternakan harimau komersial diperbolehkan di China, dan meski penggunaan tulang harimau untuk obat dilarang namun bagian harimau dari peternakan ini sering kali masih digunakan dalam obat minuman dan pengobatan lain.
Kelompok pegiat binatang mengatakan resep obat-obatan tradisional China bisa menggunakan bahan pengganti dari binatang liar lainnya.
Beberapa pejabat China di masa lalu mengatakan pelarangan sepenuhnya penggunaan bahan-bahan dari binatang liar akan mengancam keberadaan obat tradisional China.
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat