China dan India Berebut Pengaruh Politik Lewat Diplomasi Vaksin COVID-19

Analis ASPI, Ariel Bogle mengatakan pengguna media China berulang kali menerbitkan berita yang mengkritik program vaksinasi India.
"The Global Times menerbitkan 20 berita mengenai India dan program vaksinasinya di bulan Januari, sebagian besar adalah berita negatif, mempertanyakan keamanan dan efikasi vaksin India," kata Ariel, yang sebelumnya pernah menjadi wartawan ABC.
Sementara itu, netizen di India berulang kali mengatakan China "mengekspor virus" dan India "berhasil mematikan virus" lewat program vaksinasi.
Apakah Indonesia sasaran pemasaran vaksin China?

Beberapa pengamat menilai ada peluang sekaligus risiko yang dihadapi Indonesia dalam berhubungan dengan China, termasuk soal vaksin.
Negara mencari mitra baru
Persaingan strategis ini tampak sekali terjadi di negara-negara yang menjadi tujuan China dan India untuk memperkuat pengaruhnya.
Nepal yang secara geografis terletak antara kedua negara sudah menjadi pusat pergerakan geopolitik ini.
China dan India mengirimkan vaksin ke Nepal.
Menurut Ariel, ada pertanyaan tidak resmi dari Perdana Menteri Nepal KP Sharma Oli, jika negaranya lebih "menyukai" vaksin India dibandingkan China dan itu sudah disebarluaskan oleh media India.
Para pakar mengatakan China dan India mengirimkan jutaan dosis vaksin COVID-19 ke berbagai negara sebagai bagian dari usaha diplomasi meningkatkan reputasi mereka
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia