China Diacak-acak Omicron, Uji Klinis Vaksin CanSino Dikebut

jpnn.com, BEIJING - Pengembang vaksin asal China CanSinoBio mendapatkan persetujuan untuk melaksanakan uji klinis vaksin COVID-19 berbasis mRNA di negara berpenduduk terbanyak di dunia itu.
Persetujuan tersebut didapat di tengah terjadinya lonjakan kasus COVID-19 varian Omicron.
Hasil uji pra-klinis menunjukkan bahwa vaksin mRNA COVID-19 CanSinoBIO dapat memicu tingkat antibodi penetral terhadap beberapa varian SARS-CoV-2 yang diidentifikasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), termasuk varian Omicron, demikian pernyataan CanSino di laman resminya, Senin (4/4).
Uji klinis tersebut diajukan sejak Juli 2021 oleh CanSino Shanghai yang memang difokuskan untuk mengembangkan vaksin berbasis mRNA.
Saat lonjakan kasus COVID-19 terjadi di beberapa wilayah di China, seperti Shanghai, Jilin dan Beijing, penelitian dan pengembangan vaksin lebih cepat mendapatkan persetujuan dari otoritas setempat.
China sebelumnya mengembangkan vaksin COVID-19 berbasis inaktif, seperti yang sudah diproduksi secara massal oleh Sinopharm dan Sinovac.
Bedanya dengan inaktif, mRNA adalah jenis vaksin yang menggunakan molekul alamiah untuk mengaktifkan respons imun.
Sinopharm dan tujuh perusahaan farmasi lainnya di China kini turut pula mengembangkan vaksin mRNA.
Pengembang vaksin asal China CanSinoBio mendapatkan persetujuan untuk melaksanakan uji klinis vaksin COVID-19 berbasis mRNA
- Thong Guan Industries Bhd asal Malaysia Resmi Berinvestasi di KIT Batang, Jawa Tengah
- Awas, Pemegang Kripto Harus Waspada pada Perang Dagang AS vs China
- Luhut Sebut Kebijakan Donald Trump Bisa jadi Peluang Indonesia
- Negeri Tirai Bambu Bertuah, Tim Beregu Campuran Indonesia Juara BAMTC 2025
- Link Live Streaming Final BAMTC 2025: Jadilah Saksi Indonesia Membuat Sejarah
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri